Kamis, 29 Desember 2011
DIRGAHAYU KOTA TERNATE KE - 61
Pimpinan Dan Karyawan/ Karyawati Badan Pengendalian Kependudukan & Keluarga Berencana Daerah Kota Ternate Mengucapkan Dirgahayu Kota Ternate Ke - 761 29 dESEMBER 2011
Gernas Lansia Peduli Dicanangkan
28 Desember 2011
Selain itu, Wapres juga mengharapkan
dukungan dan kerja sama para pemangku kepentingan yang lain dalam
memberikan dukungan untuk meningkatkan partisipasi para lansia.
Page Image
Page Content
JAKARTA
-- Wakil Presiden Boediono mencanangkan Gerakan Nasional Lansia Peduli
dalam puncak peringatan Hari Lanjut Usia Internasional 2011 di Istana
Wapres, Jakarta, pekan lalu..
"Saat Presiden ( Susilo Bambang
Yudhoyono,red) memberikan limpahan untuk menerima acara peringatan Hari
Lansia maupun pencanangan gerakan nasional lansia peduli, saya terima
dengan senang hati karena Wapres-nya juga lansia. Dengan bismillah, saya
nyatakan secara resmi gerakan nasional" kata Wakil Presiden yang secara
meresmikan hal itu dengan memukul gong.
Acara peringatan ini dilakukan sebagai
momentum untuk menyongsong Gerakan Nasional Lansia Peduli meski Hari
Lansia International jatuh setiap 1 Oktober.
Menurut Wapres yang kini berusia 68
tahun, lansia adalah masalah cara pandang. Meski daya dukung tubuh para
lansia semakin menurun, bukan berarti manusia yang sudah lansia tidak
berguna.
Wapres mengatakan, dalam usia yang
telah lanjut para lansia tetaplah dapat berguna dalam mebangun bangsa
dan negara. Para lansia, menurut dia, tidak berarti telah kehilangan
haknya untuk membangun bangsa.
Menurut Wapres, para lansia dapat
terus berkiprah, dan pemerintah akan memberikan dukungan untuk itu.
Wapres mengatakan, pemerintah akan menggodok lebih lanjut
program-program pemberdayaan para lansia.
BKKBN Kaji Ulang Keefektifan Tenaga Outsourcing PLKB
Sumber Oke Zone & BKKBN Pusat ; 28 Desember 2011
Page Image
Page Content
(Oke
Zone) PURWOKERTO – Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) akan mengkaji ulang rencana penggunaan tenaga outsourcing
penyuluh lapangan keluarga berencana (PLKB), baik di pusat maupun
daerah.
“Ini bagus untuk menutup kekurangan
petugas, khususnya daerah. Akan tetapi, masih banyak yang harus
dipertimbangkan dan perlu pengkajian ulang,” kata Kepala BKKBN Sugiri
Syarif kepada okezone, Selasa (28/12/2011).
Sugiri melihat, bahwa outsourcing
sebagai langkah terobosan, jika diisi oleh PNS kemampuan keuangan
daerah/kota terbatas. “Memang betul anggaran mengalami peningkatan untuk
BKKBN mencapai Rp2,5 triliun. Tetapi tetap harus diperhitungkan,”
jelasnya.
Diakui Sugiri, sejauh ini sejumlah
daerah sudah memulai langkah itu. “Namun, yang harus diwaspadai adalah
tuntutan menjadi pegawai negeri sipil (PNS) seusai kontrak outsourcing
selesai,” tuturnya.
Tenaga ini bisa diperoleh dengan cara
bekerja sama lembaga penyedia tenaga kerja. Apalagi, belakangan Program
KB menurutnya sempat mengalami kemerosotan.
Saat ini, untuk tenaga PLKB, masih
kurang. Kebutuhannya mencapai 171 tenaga PLKB, sementara yang ada
sekarang ini baru 115 tenaga dan itu sudah berstatus PNS. Kekurangannya
66 tenaga PLKB. Rencananya, pada 2012 kuota tersebut bisa terpenuhi
melalui rekrutmen pegawai. Ada dua pilihan outsourcing atau PNS.
Populasi Usia Kerja Picu Pertumbuhan Ekonomi
Sumber ; BKKBN Pusat, 29 Desember 2011
Page Image
Page Content
JAKARTA -- Besarnya populasi usia kerja harus diakui merupakan pemicu pertumbuhan ekonomi.
Pengurangan jumlah anak meningkatkan
pendapatan per kapita, sementara besarnya jumlah penduduk usia kerja
mendorong peningkatan pendapatan per kapita.
Peningkatan usia harapan hidup juga
meningkatkan pendapatan per kapita meski kemudian meningkatnya jumlah
lansia menurunkan pendapatan tersebut.
Setelah 2030, jendela peluang akan menyempit karena meningkatnya jumlah lansia sehingga angka ketergantungn naik di atas 50.
”Jendela peluang hanya terjadi sekali
dalam sejarah suatu penduduk. Karena itu, Indonesia harus dapat
memanfaatkannya sebaik-baiknya untuk membantu pertumbuhan ekonomi,” kata
Prof Sri Moertiningsih Adioetomo dalam diskusi panel Kompas, belum lama
ini.
Banyak negara menjadi kaya karena
berhasil memanfaatkan jendela peluang bonus demografinya untuk
melentingkan kemampuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Akan
tetapi, kemudian ledakan jumlah lansia, seperti di Jepang dan Eropa
barat, membengkakkan biaya jaminan sosial, terutama pensiun.
Biaya itu harus dipikul penduduk usia
kerja, antara lain, melalui pajak. Akibatnya, pendapatan per kapita
menurun, begitu pula kesempatan menabung.
Di Indonesia, pada tahun 1971 setiap
86 anak ditanggung 100 pekerja dan pada 2010 rata-rata 51 anak
ditanggung 100 pekerja. Bila keadaan ini terus berlanjut, pada 2020-2030
akan terbuka jendela peluang (window of opportunity) saat angka
ketergantungan mencapai titik terendah, yaitu hanya 44 anak ditanggung
tiap 100 pekerja.
Bonus demografi menjadi dasar
meningkatkan produktivitas dan memicu pertumbuhan ekonomi melalui
pemanfaatan sumber daya manusia.
Saat tingkat fertilitas (jumlah
kelahiran sepanjang hidup perempuan) turun, pertumbuhan pendapatan per
kapita untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk usia anak-anak dapat
dialihkan untuk peningkatan mutu manusia sebagai modal pembangunan.
Pada saat yang sama, jumlah anak yang sedikit memberi perempuan peluang masuk pasar kerja sehingga meningkatka
Peran Lansia harus Ditingkatkan
Sumber ; BKKBN Pusat, 28 Desember 2011
Page Image
Page Content
JAKARTA
-- Dewan Pembina Gerakan Nasional Lansia Peduli, Haryono Suyono
mengatakan gerakan tersebut diharapkan dapat meningkatkan peran lansia
untuk tetap memberikan sumbangan dalam pembangunan.
Gerakan tersebut tidak hanya untuk
para lansia sendiri, namun juga untuk generasi muda, kata mantan Menteri
Negara Kependudukan/Kepala BKKBN saat pencanangan pekan lalu di Jkrta.
Gerakan itu, diantaranya membuat
sekolah lansia untuk melanjutkan `karier` keduanya. Para lansia dibekali
berbagai hal yang menjadi minat yang selama ini belum sempat
dipelajarinya.
Selain itu juga menerjunkan para
lansia untuk turut berpartisipasi dalam membangun pedesaan melalui pos
daya. Selain itu berbagi pengalaamn dan ilmu yang dimiliki para lansia
sehingga dapat berkontribusi untuk pembangunan.
Sementara itu, menurut UU No 13/1998
tentang kesejahteraan lanjut usia (Lansia), mereka yang disebut lanjut
usia adalah yang telah berumur 60 tahun lebih.
Untuk meningkatkan kesejahteraan para
lansia tersebut, telah diterbitkan Peraturan Pemerintah No 43/2004
tentang pelaksanaan upaya peningkatan kesejahteraan lanjut usia.
Dalam peraturan tersebut, upaya
peningkatan kesejahteraan meliputi pelayana keagamaan dan mental
spiritual, pelayuanan kesehatan, pelayana untuk prasarana umum dan
kemudahan dalam penggunaan fasilitas umum.
Selain itu, Pemerintah pada 2004 juga
membentuk Komisi Nasional Lanjut Usia. Pembentukan Komnas ini melalui
Keputusan Presiden No 52/2004 tentang Komisi Nasional Lanjut Usia.
Komnas Lansia tersebut terdiri atas
unsur pemerintah dan masyarakat yang berjumlah paling banyak 25 orang.
Berdasarkan Keputusan Presiden No 93/M 2005 tentang keanggotaan komisi
nasional lanjut usia, anggota Komnas Lansia diangkat oleh Presiden dan
pelaksanaan lebih lanjut dilakukan menteri sosial.
Mensos Salim Segaf Al Jufri menjadi ketua Komnas Lansia periode 2008-2011.
Sementara itu, dalam acara tesebut
tampak pula Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono,
Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, Menteri Kesehatan Endang Rahayu
Sedyaningsih dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh. (ROH)
ISTILAH – ISTILAH LINI LAPANGAN
- Gumelar / Gerakan Untuk Memantapkan Lini Lapangan Rancage ) Ad/ Serangkaian upaya untuk membangun lini lapangan program KB yang dinamis dan efektif dalam mencapai sasaran program kependudukan dan KB
- RANCAGE = Rajin, Cakap dan Gesit
- MANIS = Mandiri, Dinamis dan Sejahtera
- Lini Lapangan Program KB = Wilayah penggarapan program kependudukan dan KB yang berhadapan langsung dengan ssaran meliputi Kecamatan, Desa, RW, RT.
- Petugas Lini Lapangan = PLKB, PKB, TPD
“ MIMPI BASAH “
“ MIMPI BASAH “
Mimpi Basah,
istilah ini emang kita pakai untuk menggambarkan pengalaman para cowok setiap
kali mereka bermimpi yang diikuti dengan basahnya daerah kelamin mereka. Tapi
jelas bukan karena atap kamar lagi bocor atau karena lagi ngompol, lho . . . !
Daerah kelamin ini basah karena ada sesuatu yang keluar dari tubuh si pemimpi, yaitu air mani, yang
ternyata si air mani ini pegang peranan penting dalam fungsi reproduksi
(berketurunan). Sebenarnya kita semua pasti mengalami mimpi basah tetapi
sebagian diantara kita nggak ngerasa kalau dirinya sedang mengalami mimpi
basah.
“AIR MANI BUKAN SPERMA”
Tapi jangan
salah . . . air mani bukan sperma lho . . . yang benar, air mani merupakan
campuran antara sperma dan semen. Seperti kita tahu, sperma adalah sel kelamin
cowok. Bila sperma bertemu dengan sel kelamin cewek (biasa disebut sel telur),
maka ia bias berkembang jadi bayi. Pertemuan ini disebut pembuahan, biasanya
terjadi lewat hubungan intim antara cowok dan cewek. Sperma ini kecil banget
ukurannya, sehingga hanya bisa dilihat dengan mikroskocp. Sedangkan semen
adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar reproduksi, berfungsi
untuk melengkapi sperma dalam proses reproduksi. Sperma baru mulai muncul dalam
kehidupan cowok saat ia menginjak masa pubernya, biasanya sekitar usia 9 – 14
tahun. Saat itu otak mulai mengaktifkan fungsi seksual cowok. Organ reproduksi
mulai aktif, salah satunya ditandai dengan si testis memproduksi sel sperma. Ya
kira-kira seratus sampai empat ratus juta sperma tiap hari. Nah, terus sperma
akan tinggal di epididimis (bagian dalam testis) untuk proses pematangan,
sampai saatnya bakal dikeluarkan oleh yang punya. Sperma matang biasanya sudah
berumur sekitar 3 minggu. Karena kualitas sperma sangat mudah dipengaruhi oleh
suhu, maka scrotum (kantung testis) selalu menjaga suhu daerah kelamin dengan
tepat. Bila suhu sedang panas, maka scrotum akan merenggang, sebaliknya bila
dingin, maka scrotum akan mendekatkan diri ke tubuh.
Bila sicowok
terangsang secara seksual, maka organ-organ reproduksi ini siap beraksi.
Awalnya, penis akan membesar dan menegang ini disebut ereksi, sementara itu
sperma mulai dibawa melalui kantung semen dan kelenjar prostat untuk
mendapatkan semen yang berisi zat-zat tambahan yang akan membantu sperma.
Ketika sudah siap, maka keluarlah rombongan air mani dari seluruh uretra dalam
penis. Peristiwa ini disebut ejakulasi. Setelah ejakulasi penis akan kembali ke
ukuran semula. Satu catatan tentang ereksi, kadang-kadang hal ini terjadi tanpa
ada rangsangan seksual. Jadi, tau-tau aja penis udah menegang, padahal lagi
dijalan atau lagi ulangan matematika. Ini sih normal dan emang sebaiknya kalau
pakai celana panjang jangan terlalu ketat, sehingga bila ereksi kita nggak
kesakitan.
“MIMPI BASAH MERUPAKAN MEKANISME ALAMI”
Para cowok nggak perlu takut kebanyakan sperma dalam
tubuh, soalnya mimpi basah merupakan mekanisme alami untuk menguras timbunan
sperma dari dalam tubuh. Saat ini si cowok tidur, terjadi ejakulasi tanpa ia
sadari. Ngakunya sih saat ini para cowok mimpi yang berbau erotis, semisal
berhubungan intim sama seseorang, tapi banyak juga kok cowok yang ngaku kadang
mereka nggak pakai mimpi seperti itu, tau-tau besoknya udah basah. Tentu saja
selain dikeluarin secara otomatis lewat mimpi basah, air mani juga bisa keluar
dengan sendirinya pada saat terjaga atau dengan cara sengaja. Semisal dengan
berhubungan seksual/HUS, dengan mastrubasi/onani (merangsang diri sendiri).
“HUS BUKAN PILIHAN YANG MUDAH”
HUS bukannya
suatu pilihan yang mudah, soalnya resiko terlalu tinggi untuk kita-kita yang
masih remaja ini. Gimana kalau sampai terjadi kehamilan ?
Gimana kalau
ketularan infeksi menular seksual (IMS) ? HIV ?
Belum lagi kalau
mikirin ngelanggar ajaran agama. Ngeri, bo! Sementara onani? Resiko medisnya
onani sih kecil Cuma tinggal psikisnya aja, kira-kira bertentangan nggak dengan
hati nurani. Soalnya kalau kita sendiri sebetulnya nggak kepingin ngelakuin,
bisa-bisa kita sendiri stress karena merasa nggak mampu mengendalikan diri.
Hal-hal seperti ini emang perlu kita pikirin mulai dari sekarang, sebab sejak
kita masuk remaja, sejak kita atau pacar kita ngalami mimpi basah dan
menstruasi, maka sejak itu pula kita sudah bakal berhadapan dengan godaan
dorongan seksual yang muncul, apalagi secara fisik kita sudah bisa menjadi ayah
dan ibu.
Kalau kita
ngambil pilihan yang salah, maka kita juga yang akan menerima akibatnya. Coba
deh ngebayangin saat ini kita terpaksa mengurus bayi kandung kita.
“KENDALIKAN DIRI”
Jadi
jangan deh kita biarkan dorongan seksual mengendalikan diri kita. Sebaliknya,
kitalah yang wajib mengendalikan dorongan seksual kita. Percaya deh kita pasti
mampu.
“TIPS UNTUK
KEBERSIHAN DIRI SETELAH MIMPI BASAH”
- Cuci pakaian yang basah karena mimpi basah
- Cuci alas tidur yang basah karena mimpi basah
- Bersihkan alat kelamin
- Bagi yang muslim segera mandi untuk menghilangkan hadats besar (junub) dengan cara membasahi seluruh anggota tubuh
- Segera berkonsultasi ke Pusat Layanan Konsultasi (Youth Center PKBI, PIK-KRR, PKPR terdekat) untuk mendapatkan informasi yang lengkap tentang mimpi basah.
Kamis, 22 Desember 2011
Kesepakatan Tingkat Layanan Direktorat Teknologi Informasi dan Dokumentasi
Kesepakatan Tingkat Layanan Direktorat Teknologi Informasi dan Dokumentas
Bkkbn_online, Jakarta. Belum Lama ini Direktur Dittifdok telah mendeklerasikan Kesepakatan Tingkat Layanan (SLA) Direktorat Teknologi Informasi dan Dokumentasi (Dittifdok) dalam rangka meningkatkan pelayanan Teknologi Informasi di lingkungan BKKBN dan sekaligus menjadi key Performance Indicator (KPI) Dittifdok tahun 2012.
Perlu diketahui pada awal tahun 2011, Dittifdok telah mempelopori penandatanganan kesepakatan kontrak kinerja dengan para pejabat struktural di lingkungan Dittifdok sebagai bagian pemanfaatnTools manajemen Blance Score Card (BSC).
BKKBN PUSAT, 21 Desember 2011
Bkkbn_online, Jakarta. Belum Lama ini Direktur Dittifdok telah mendeklerasikan Kesepakatan Tingkat Layanan (SLA) Direktorat Teknologi Informasi dan Dokumentasi (Dittifdok) dalam rangka meningkatkan pelayanan Teknologi Informasi di lingkungan BKKBN dan sekaligus menjadi key Performance Indicator (KPI) Dittifdok tahun 2012.
Perlu diketahui pada awal tahun 2011, Dittifdok telah mempelopori penandatanganan kesepakatan kontrak kinerja dengan para pejabat struktural di lingkungan Dittifdok sebagai bagian pemanfaatnTools manajemen Blance Score Card (BSC).
BKKBN PUSAT, 21 Desember 2011
AKI dan AKB masih tinggi
22 Desember 2011
Page Image
Page Content
Bkkbn_Online JAKARTA: Angka kematian
ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi dan
jauh dari target dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional
maupun tujuan pembangunan milenium, kata Menteri Kesehatan Endang Rahayu
Sedyaningsih.
"Penurunan angka kematian ibu dan
angka kematian bayi di Indonesia menjadi sasaran pelayanan kesehatan
yang tidak bisa ditunda lagi," kata Menkes usai memberikan penghargaan
kepada pemenang Lomba Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi dalam rangka
peringatan Hari Ibu di Jakarta, Rabu (21/12).
Survei Demografi Kesehatan Indonesia
2007 menunjukkan bahwa AKI masih sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup
dan angka kematian bayi (AKB) sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup,
sedangkan target RPJMN Kementerian Kesehatan 2014 adalah AKI 118 per
100.000 kelahiran hidup dan AKB 24 per 1.000 kelahiran hidup.
Menkes menyebutkan untuk menurunkan
angka kematian ibu dan bayi diperlukan pelayanan yang berkesinambungan
dari tingkat masyarakat hingga tingkat rumah sakit.
"Salah satu upaya yang dilakukan
Kementerian Kesehatan untuk menurunkan AKI dan AKB di antaranya melalui
program Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB) ini," kata Menkes.
Untuk memantapkan pelaksanaan program
RSSIB ini, Menkes juga menyebutkan perlu kerja sama seluruh pemangku
kepentingan di mana pembinaan dan evaluasi perlu dilakukan terus menerus
dan berkesinambungan untuk menjamin program akan dapat terus berlanjut.
"Program RSSIB ini bukan hanya milik
Kementerian Kesehatan. Untuk menjamin pelaksanaan program secara
berkesinambungan, membutuhkan keikutsertaan masyarakat dan berbagai
lintas program," ujarnya (H)
Rabu, 21 Desember 2011
BKKBN Prioritaskan Penggarapan Pelayanan KB Wilayah Galcitas
Maluku Utara - BKKBN : Kedengarannya sepele, namun kerap menjadi ancaman serius
di banyak daerah, bahkan juga di banyak negara. Itulah problem
kependudukan yang memiliki tingkat kompleksitas tinggi dan tak mudah
dalam menemukan pemecahannya. Kita, selama ini masih menghadapi
tantangan karena belum bisa keluar dari dilema kependudukan. Penduduk
itu sendiri, tidak bisa hanya dilihat dari kategori demografi saja tetapi juga harus diperhatikan dari kategori kualitatif yang mempunyai daya saing, agar penduduk bisa menjadi bangsa Indonesia secara utuh apalagi,
di wilayah Galcitas (tertinggal, terpencil, dan perbatasan hingga
daerah kepulauan).Berdasarkan data menunjukkan bahwa rata-rata perempuan
usia subur wilayah tersebut mempunyai anak lebih banyak, dibandingkan
dengan perempuan usia subur di daerah yang lebih maju.
Tingkat
unmet need (mereka yang ingin menjalankan program KB tetapi tidak
terlayani),tergolong cukup tinggi. Secara keseluruhan, angka unmet need
Indonesia adalah 9,1 persen dari jumlah pasangan subur yang terpantau
saat ini sekitar 50 juta jiwa lebih. Angka ini meningkat sejak tahun
2007, contohnya tahun 2003 hanya 8,1%. Hal itu terjadi
akibat akses informasi dan pelayanan KB yang sangat terbatas. Kita
ketahui bahwa akses pelayanan ke daerah terpencil sulit dijangkau,
meski demikian, BKKBN terus memberikan perhatian khusus terhadap
wilayah ini walaupun harus menelan dana yang tidak sedikit. Oleh
karena itu, kebijakan BKKBN sejak tahun belakangan ini, meningkatkan
akses layanan KB, melalui pengembangan jaringan pelayanan kesehatan
reproduksi terpadu, termasuk pelayanan kesehatan reproduksi remaja dan
pelayanan KB berkualitas. Upaya penggarapannya pun diarahkan pada
proses penurunan angka unmet need KB dengan memberikan perhatian khusus
pada daerah miskin dan Galcitas, termasuk wilayah pulau-pulau kecil
terluar (Outer Island).
Untuk
mewujudkannya, BKKBN bekerja sama dengan Kementerian Pembangunan
Daerah Tertinggal (KPDT), TNI-Polri, PT Pelni, dan sejumlah institusi
lainnya yang dilakukan secara terpadu. Prioritas penggarapan Program KB
di wilayah Galcitas, dengan cara meningkatkan akses layanan KB jangka
panjang, dalam upaya menekan angka kelahiran penduduk. Metode yang
diterapkan adalah kontrasepsi jangka panjang (MKJP). IUD, implant, MOP, dan MOW, termasuk KB pria (MOP). Semua ini dilakukan BKKBN, agar
masyarakat di daerah itu bisa mendapat akses yang mudah dalam
pelayanan KB. Selain itu, revitalisasi Program KB, dilakukan dengan
meningkatkan akses layanan KB melalui pengembangan jaringan pelayanan
kesehatan reproduksi terpadu, termasuk pelayanan kesehatan reproduksi
remaja dan pelayanan KB berkualitas. Inilah, salah satu upaya
menyukseskan program BKKBN dalam mendorong KB dan kependudukan di daerah Galcitas.
Masyarakat di perbatasan tidak hanya akses pelayanan KB saja yang selama ini masih kurang, melainkan
akses terhadap sarana prasarana, pendidikan, pelayanan dan fasilitas
umum pun sangat terbatas. Melalui kerjasama dengan berbagai pihak, maka
angka unmet need turun, juga berkat kerjasama dengan pemerintah daerah
di tiap-tiap provinsi. Kita berharap pemerintah daerah bisa menjadikan
Program KB sebagai prioritas, dan mendukung pusat-pusat pelayan khusus
yang digarap pula dengan khusus oleh BKKBN. Adapun penggarapan KB
sasaran khusus ini diantaranya, diarahkan ke Provinsi
Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jawa Timur, Maluku, Maluku Utara,
Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi
Selatan, Sulawesi Tengah, Sumatera Utara, Bengkulu, Sumatera Barat, dan
Aceh.
Siapa Bilang Vasektomi Bikin Impoten
JAKARTA:
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kembali
menegaskan bahwa pemasangan Medis Operasi Pria (MOP) atau vasektomi
sangat aman dan tidak mengakibatkan impoten.
"MOP atau vasektomi itu sangat aman
dan tidak akan menyebabkan impoten bagi para pria yang menjadi
pesertanya,” katanya di Jakarta, pekan lalu.
Pernyataan tersebut disampaikannya
untuk menepis adanya anggapan di masyarakat bahwa vasektomi atau MOP
bisa mengakibatkan impotensi. Untuk itu, Sugiri meminta para pria
peserta MOP atau vasektomi untuk tidak khawatir menjadi impoten.
Sugiri juga menjelaskan, MOP atau
vasektomi merupakan salah satu metode yang tepat untuk menyukseskan
program Keluarga Berencana.
Sementara itu, Sugiri juga menambahkan
bahwa beberapa waktu lalu BKKBN mendapatkan piagam pemecah Museum Rekor
Dunia Indonesia (MURI) sebagai pemrakarsa MOP atau vasektomi terbanyak.
"Penyerahannya dilakukan di Situbondo, Jawa Timur beberapa waktu lalu,” tambahnya. (H)
KEIKUTSERTAAN BPKKBD KOTA TERNATE PADA KEGIATAN KB KEPULAUAN 2011
Perwakilan Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Maluku Utara bekerjasama dengan
Korem 152 Babullah Ternate dan TNI Angkatan Laut menggunakan KRI Alkura
830 berlayar ke Kepulauan Sula, Halmahera Tengah dan Pulau Morotai untuk
memberikan pelayanan KB gratis/cuma-cuma kepada masyarakat yang ingin
ber-KB namun selama ini belum terlayani.
Sumber : Maluku Utara - BKKBN, Selasa, 13 Desember 2011 @ 23:33:48
Dengan menggunakan kapal milik TNI
Angkatan Laut yaitu KRI Alkura 830 staf BKKBN Provinsi Maluku Utara di
bantu Babinsa yang ada di Kodim 1505 Tidore, Kodim 1508 Tobelo, Kodim
1509 Labuha, di bantu dengan tenaga pelayanan KB yang memberikan
Pelayanan kepada masyarakat yang di fokuskan di desa desa terpencil
seperti :
Desa Bobong Kec. Taliabu Barat, Desa Dofa Kec. Mangoli Barat, Kab. Kepulauan Sula,
Desa Patani Kec Patani, Desa Gebe Kec. Bebe, Kab. Halmahera Tengah
Desa Wayabula, Kec. Morotai Selatan Barat, Desa Sofi Kec. Morotai Jaya, Kab. Pulau Morotai
Menurut Drs. Djufry Assegaff Kepala
Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara : Kita akan memfokuskan
konsentrasi pelayanan program Pembanguna Kependudukan dan Keluarga
Berencana untuk wilayah-wilayah Kepulauan, Tertinggal, Terpencil dan
Perbatasan dalam lingkup Provinsi Maluku Utara, karena pelayanan
Keluarga Berencana sudah merupakan suatu kebutuhan dasar masyarakat dan
masyarakat sebagai warga Negara mempunyai hak untuk mendapatkan
pelayanan dan di satu sisi pemerintah berkewajiban untuk melayani dimana
apabila masyarakat membutuhkan pelayanan Negara harus hadir di situ,
untuk itu Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara hadir di pulau-pulau
mewakili pemerintah/pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan
Keluarga Berencana secara cuma-cuma di desa-desa di 3 Kabupaten
Kepulauan tersebut.
Lebih Lanjut dikatakan Drs. Djufry
Assegaff terkait pemilihan untuk memfokuskan program KB di Kepulauan
Sula, Halmahera Tengah, dan Pulau Morotai adalah untuk memberikan
penguatan terhadap masyarakat di daerah-daerah kepulauan dan sekaligus
pemerataan pelayanan Keluarga Berencana di daerah Perbatasan.
Kami BKKBN Provinsi Maluku Utara beserta
Mitra Kerja Tingkat Provinsi yaitu BP3AKB Provinsi Maluku Utara, PKK
Provinsi Maluku Utara, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Maluku
Utara, bersama sama dengan SKPD-KB Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten
Halmahera Tengah dan Kabupaten Pulau Morotai di bantu dengan para
BAbinsa di wilayah-wilayah sasaran bersama-sama memberikan KIE
(Komunikasi Informasi dan Edukasi) / Penyuluhan kepada Masyarakat
tentang arti pentingnya Program Pembangunan Kependudukan dan Keluarga
Berencana sekaligus memberikan Pelayanan KB kepada Masyarakat terutama
kepada ibu-ibu pasangan usia subur di kepulauan-kepulauan yang selama
ini belum mendapatkan pelayanan.
Dengan di bantu para babinsa di
wilayah-wilayah sasaran tersebut kami optimis bias mengajak masyarakat
untuk ikut Program Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana di 3
kabupaten tersebut sebanyak 4.330 akseptor!!! Saya yakin dengan di bantu
TNI dan Mitra Kerja yang lainMaka Program Pembangunan Kependudukan dan
Keluarga Berencana di Provinsi Maluku Utara bias berhasil dan Sukses.
Keyakinan kami tersebut sangat beralasan karena Perwakilan BKKBN
Provinsi Maluku Utara telah membekali para babinsa tersebut dengan
Pengetahuan tentang Program KB, Tentang KIE/Konseling, Kontrasepsi,
Materi Pola Kontrasepsi Rasional melalui Orientasi Program Kependudukan
dan Keluarga Berencana bagi Babinsa di 3 wilayah sasaran Kepulauan
tersebut.
HASIL PENDATAAN PENDUDUK BPKKBD KOTA TERNATE 2011
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) Kota Ternate,
Maluku Utara mengklaim jumlah penduduk di Kota Ternate tahun ini
mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.
Kepala BKKBD Kota Ternate Djuhaimy Marasabessy mengatakan berdasarkan
hasil pendataan jumlah keluarga menurun 3 ribu KK. Sementara jumlah
penduduk turun 7 ribu jiwa dari tahun 2010 akibat dari perpindahan
warga ke beberapa kabupaten dan kota yang ada di Maluku Utara.
“Dari hasil pendataan tahun 2010 dan 2011 ini ada terjadi penurunan, jumlah KK kalau di tahun 2010 itu 49. 077 KK sedangkan tahun 2011 ini 46.842 sedangkan jumlah penduduk tahun 2010 itu 187.671 jiwa sedangkan di tahun 2011 ini ada penurunan sehingga menjadi 180.382 jiwa.”
Kepala BKKBD Kota Ternate Djuhaimy Marasabessy menambahkan pendataan penduduk dilakukan dari rumah ke rumah dengan memperhatikan 4 aspek diantaranya berdasarkan data individu keluarga. Selanjutnya hasil pendataan penduduk itu akan dikirim ke BKKBN provinsi Maluku utara dan selanjutnya di bawah ke pemerintah pusat.
Sumber : KBR68H, Ternate 21 November 2011 13:00
“Dari hasil pendataan tahun 2010 dan 2011 ini ada terjadi penurunan, jumlah KK kalau di tahun 2010 itu 49. 077 KK sedangkan tahun 2011 ini 46.842 sedangkan jumlah penduduk tahun 2010 itu 187.671 jiwa sedangkan di tahun 2011 ini ada penurunan sehingga menjadi 180.382 jiwa.”
Kepala BKKBD Kota Ternate Djuhaimy Marasabessy menambahkan pendataan penduduk dilakukan dari rumah ke rumah dengan memperhatikan 4 aspek diantaranya berdasarkan data individu keluarga. Selanjutnya hasil pendataan penduduk itu akan dikirim ke BKKBN provinsi Maluku utara dan selanjutnya di bawah ke pemerintah pusat.
Sumber : KBR68H, Ternate 21 November 2011 13:00
JUMLAH PENDUDUK KOTA
TERNATE TURUN
Jumat, 11 November 2011 | 10:18:04 |
29 Views
Ternate (ANTARA News) - Jumlah penduduk Kota Ternate, Maluku
Utara, tahun 2011 menurun menjadi 180.671 jiwa jika dibandingkan dengan 2010
lalu mencapai 187.671 orang.
"Dari hasil pendataan yang kami lakukan selama tiga bulan, diperoleh jumlah penduduk di Kota Ternate menurun menjadi 180.671 orang jika dibandingkan dengan tahun 2010 yang mencapai 187.671 jiwa," kata Kepala Badan Pengendalian Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BPKKBD) Kota Ternate, Djuhaimi Marasabessy, Kamis.
Menurut Djuhaimi, menurunnya jumlah penduduk dan jumlah KK di Kota Ternate terjadi karena perpindahan penduduk yang sangat signifikan.
Ia mengatakan, dari tujuh kecamatan yang ada di Ternate, jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Ternate Selatan yakni mencapai 62.335 jiwa, disusul Ternate Tengah 49.992 jiwa. Sementara Kecamatan Batang Dua dengan jumlah penduduk terkecil yakni 2.465 jiwa.
Selain itu, menurunnya, jumlah penduduk di Kota Ternate juga mempengaruhi angka jumlah Kepala Keluarga (KK), untuk tahun 2010 lalu jumlah 49.077 KK mengalami penurunan pada 2011 yakni 46.842 jiwa dan selisih 2.235 KK.
Menurut Djuhaimi, menurunnya jumlah penduduk dan jumlah KK di Kota Ternate terjadi karena perpindahan penduduk yang sangat signifikan.
"Ini bisa terlihat dari banyaknya PNS dan sejumlah penduduk berpindah ke sejumlah daerah pemekaran karena mendapat tugas baru, tentunya sangat mempengaruhi jumlah penduduk," ujarnya.
Wakil Wali Kota Ternate Arifin Djafar sebelumnya menyatakan apresiasinya kepada BPKKBD dalam melakukan pendataan keluarga di Kota Ternate selama tiga bulan.
Dirinya juga meminta kepada masyarakat untuk memberi data akurat kepada petugas pendataan keluarga agar membantu pemerintah dalam menerapkan kebijakan bagi kepentingan masyarakat itu sendiri.
"Kami sangat harapkan agar pendataan keluarga yang berjalan serentak sejak kemarin bisa mendapatkan data keluarga secara akurat demi kepentingan masyarakat," katanya.
Kondisi keluarga terkini bisa terdata, seperti keluarga prasejahtera yang belum tersentuh bantuan pemerintah bisa terdeteksi dan pemda setempat bisa memiliki data valid untuk mendukung dan membantu masyarakat prasejahtera.*
"Dari hasil pendataan yang kami lakukan selama tiga bulan, diperoleh jumlah penduduk di Kota Ternate menurun menjadi 180.671 orang jika dibandingkan dengan tahun 2010 yang mencapai 187.671 jiwa," kata Kepala Badan Pengendalian Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BPKKBD) Kota Ternate, Djuhaimi Marasabessy, Kamis.
Menurut Djuhaimi, menurunnya jumlah penduduk dan jumlah KK di Kota Ternate terjadi karena perpindahan penduduk yang sangat signifikan.
Ia mengatakan, dari tujuh kecamatan yang ada di Ternate, jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Ternate Selatan yakni mencapai 62.335 jiwa, disusul Ternate Tengah 49.992 jiwa. Sementara Kecamatan Batang Dua dengan jumlah penduduk terkecil yakni 2.465 jiwa.
Selain itu, menurunnya, jumlah penduduk di Kota Ternate juga mempengaruhi angka jumlah Kepala Keluarga (KK), untuk tahun 2010 lalu jumlah 49.077 KK mengalami penurunan pada 2011 yakni 46.842 jiwa dan selisih 2.235 KK.
Menurut Djuhaimi, menurunnya jumlah penduduk dan jumlah KK di Kota Ternate terjadi karena perpindahan penduduk yang sangat signifikan.
"Ini bisa terlihat dari banyaknya PNS dan sejumlah penduduk berpindah ke sejumlah daerah pemekaran karena mendapat tugas baru, tentunya sangat mempengaruhi jumlah penduduk," ujarnya.
Wakil Wali Kota Ternate Arifin Djafar sebelumnya menyatakan apresiasinya kepada BPKKBD dalam melakukan pendataan keluarga di Kota Ternate selama tiga bulan.
Dirinya juga meminta kepada masyarakat untuk memberi data akurat kepada petugas pendataan keluarga agar membantu pemerintah dalam menerapkan kebijakan bagi kepentingan masyarakat itu sendiri.
"Kami sangat harapkan agar pendataan keluarga yang berjalan serentak sejak kemarin bisa mendapatkan data keluarga secara akurat demi kepentingan masyarakat," katanya.
Kondisi keluarga terkini bisa terdata, seperti keluarga prasejahtera yang belum tersentuh bantuan pemerintah bisa terdeteksi dan pemda setempat bisa memiliki data valid untuk mendukung dan membantu masyarakat prasejahtera.*
Senin, 12 Desember 2011
WARNING
JANGAN PAKAI SUNTIK KB BULANAN JIKA
- Merokok lebih dari 15 batang perhari dan umur diatas 15 tahun
- Menderita darah tinggi
- Masih menyusui bayi yang berusia kurang dari 6 bulan
- Menderita kanker panyudara, jantung, stroke, migren dan penyakit kuning
- Mengalami pendarahan Vagina yang belum diketahui penyebabnya
JANGAN PAKAI KB PIL JIKA
- Merokok dan umur diatas 35 tahun
- Menderita darah tinggi
- Masih menyusui bayi yang berusia kurang dari 6 bulan
- Menderita kanker panyudara, jantung, stroke, migren dan penyakit kuning
- Mengalami pendarahan Vagina yang belum diketahui penyebabnya
KB UNTUK IBU MENYSUI
- KB dengan cara menyusui secara ekslusif yaitu menyusui bayi hingga usia 6 bulan ; bayi tidak diberikan makanan / minuman tambahan apapun baik pisang, air putih ataupun nasi; jarak pemberian ASI siang hari tidak lebih dari 4 jam dan malam hari tidak lebih dari 8 jam
- Sangat efektif ( 5 kehamilan dari 1.000 pemakai )
- Ibu harus menggunakan cara KB lain bila tidak menyusui secara eksklusif, bayi sudah berusia lebih dari 6 bulan atau sudah mendapatkan haid ( bukan haid dimasa 8 minggu pertama setelah melahirkan )
- Tidak melindungi dari IMS dan HIV
KONTAP WANITA ( TUBEKTOMI ) & KONTAP PRIA ( VASEKTOMI )
KONTAP WANITA (
TUBEKTOMI )
- Tingkat operasi menutup saluran telur yang sangat efektif dan aman bagi hamper semua perempuan yang tidak ingin mempunyai anak lagi
- Rahim TIDAK diangkat dan ibu masih bias mendapat haid
- Sangat efektif ( 5 kehamilan dari 1000 pemakai )
- Cara KB yang tidak mudah dikembalikan ke semula, hanya untuk yang tidak menginginkan anak lagi
- Tidak ada efek samping jangka panjang dan tidak mengurangi gairah seksual
- Tidak melindungi dari IMS ( Infeksi Menular Seksual ) dan HIV
- Operasi dapat dilakukan dalam 48 jam setelah melahirkan atau setelah 4 minggu
PERLU DITUNDA JIKA
- Mungkin Hamil
- Terdapat Infeksi atau gangguan pada organ kewanitaan
- Gangguan kesehatan lain yang berat
KONTAP PRIA (
VASEKTOMI )
- Tingkat operasi menutup saluran telur yang sangat efektif dan aman bagi hamper semua Pria yang tidak ingin mempunyai anak lagi
- Bisa dilakukan kapan saja dan sangat efektif ( 5 kehamilan dari 1000 pemakai )
- Tidak mempengaruhi gairah seksual
- Tidak melindungi dari IMS ( Infeksi Menular Seksual ) dan HIV
- Harus pakai kondom atau cara KB lain selama 3 bulan setelah operasi
PERLU DITUNDA JIKA
- Terdapat Infeksi atau gangguan pada organ kelamin
- Gangguan kesehatan lain yang berat
Rabu, 30 November 2011
Jumat, 25 November 2011
8 FUNGSI KELUARGA & 6 PERAN IMP
8 FUNGSI KELUARGA
1.
FUNGSI AGAMA
2. FUNGSI SOSIAL BUDAYA
3.
FUNGSI CINTA KASIH
4. FUNGSI PERLINDUNGAN
5.
FUNGSI REPRODUKSI
6. FUNSI SOSIALISASI PENDIDIKAN
7.
FUNGSI EKONOMI
8.
FUNGSI LINGKUNGAN
6 PERAN IMP
1. KEPENGURUSAN.
2.
PERTEMUAN.
3. KIE DAN KONSELING.
4.
PENCATATAN & PENDATAAN.
5. PELAYANAN KEGIATAN.
6. UPAYA KEMANDIRIAN.
Surabaya (ANTARA
News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan nama dan sertifikat
kepada dua orang bayi yang lahir di Indonesia, sebagai simbolisasi
penduduk dunia ketujuh miliar.
Nama dan sertifikat tersebut diserahkan oleh Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono didampingi oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sugiri Syarief dan Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf di Surabaya, Rabu.
"Semula sertifikat ini akan diberikan langsung oleh Presiden, namun karena kesibukan yang sangat padat maka beliau menugaskan kami dan menyampaikan salam hangat kepada orang tua bayi," kata Menko Kesra Agung Laksono.
Agung menjelaskan, pemberian sertifikat merupakan bentuk simbolisasi atau lambang dalam rangka menyambut kelahiran penduduk dunia ketujuh miliar yang lahir di Indonesia.
"Ada dua bayi yang mewakili simbolisasi ini yakni bayi laki-laki yang lahir di Kabupaten Situbondo, dan bayi perempuan yang dilahirkan di Kota Payakumbuh," katanya.
Sementara itu, Kepala BKKBN Sugiri Syarief mengatakan dunia dengan penduduk tujuh miliar sebenarnya telah diperingati di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
"Peringatan ini untuk menggugah perhatian kita tentang perkembangan jumlah penduduk di dunia yang masih tumbuh dengan kecepatan tinggi," ucap Sugiri.
Dia menjelaskan, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menetapkan bahwa tahun ini tepatnya pada tanggal 31 Oktober 2011 penduduk dunia menjadi tujuh miliar.
Dengan demikian, bayi yang lahir di Indonesia pada tanggal 31 Oktober sekitar 10 ribu bayi, namun hanya dua bayi yang terpilih untuk mewakili bayi lainnya yang memperoleh nama dari Presiden.
"Kedua bayi tersebut lahir tanggal 31 Oktober 2011," ujarnya.
Sementara itu, nama bayi laki-laki yang lahir di Situbondo, Jawa Timur, mendapatkan nama dari Presiden yakni Ahmad Saptaji Adibuwono.
Sedangkan, nama bayi perempuan yang lahir di Payakumbuh belum diketahui namanya karena sertifikat baru akan diserahkan di Sumatera Barat, beberapa hari mendatang.(W004/C004)
Nama dan sertifikat tersebut diserahkan oleh Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono didampingi oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sugiri Syarief dan Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf di Surabaya, Rabu.
"Semula sertifikat ini akan diberikan langsung oleh Presiden, namun karena kesibukan yang sangat padat maka beliau menugaskan kami dan menyampaikan salam hangat kepada orang tua bayi," kata Menko Kesra Agung Laksono.
Agung menjelaskan, pemberian sertifikat merupakan bentuk simbolisasi atau lambang dalam rangka menyambut kelahiran penduduk dunia ketujuh miliar yang lahir di Indonesia.
"Ada dua bayi yang mewakili simbolisasi ini yakni bayi laki-laki yang lahir di Kabupaten Situbondo, dan bayi perempuan yang dilahirkan di Kota Payakumbuh," katanya.
Sementara itu, Kepala BKKBN Sugiri Syarief mengatakan dunia dengan penduduk tujuh miliar sebenarnya telah diperingati di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
"Peringatan ini untuk menggugah perhatian kita tentang perkembangan jumlah penduduk di dunia yang masih tumbuh dengan kecepatan tinggi," ucap Sugiri.
Dia menjelaskan, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menetapkan bahwa tahun ini tepatnya pada tanggal 31 Oktober 2011 penduduk dunia menjadi tujuh miliar.
Dengan demikian, bayi yang lahir di Indonesia pada tanggal 31 Oktober sekitar 10 ribu bayi, namun hanya dua bayi yang terpilih untuk mewakili bayi lainnya yang memperoleh nama dari Presiden.
"Kedua bayi tersebut lahir tanggal 31 Oktober 2011," ujarnya.
Sementara itu, nama bayi laki-laki yang lahir di Situbondo, Jawa Timur, mendapatkan nama dari Presiden yakni Ahmad Saptaji Adibuwono.
Sedangkan, nama bayi perempuan yang lahir di Payakumbuh belum diketahui namanya karena sertifikat baru akan diserahkan di Sumatera Barat, beberapa hari mendatang.(W004/C004)
Editor: Desy Saputra
Sabtu, 19 November 2011
Pandangan Hukum Islam tentang Keluarga Berencana
1.
Hukum Ber-KB
KB secara prinsipil dapat
diterima oleh Islam, bahkan KB dengan maksud menciptakan keluarga sejahtera
yang berkualitas dan melahirkan keturunan yang tangguh sangat sejalan dengan
tujuan syari`at Islam yaitu mewujudkan kemashlahatan bagi umatnya. Selain itu,
Kb juga memiliki sejumlah manfaat yang dapat mencegah timbulnya kemudlaratan.
Bila dilihat dari fungsi dan manfaat KB yang dapat melahirkan kemaslahatan dan
mencegah kemudlaratan maka tidak diragukan lagi kebolehan KB dalam Islam.Namun
persoalannya kemudian adalah : sejauh mana ia diperbolehkan? dan apa saja
batasannya?. Hal tersebut akan terjawab pada penjelasan dibawah ini.
2.
Makna Keluarga Berencana
Para
ulama yang membolehkan KB sepakat bahwa Keluarga Berencan (KB) yang dibolehkan
syari`at adalah suatu usaha pengaturan/penjarangan kelahiran atau usaha
pencegahan kehamilan sementara atas kesepakatan suami-isteri karena situasi dan
kondisi tertentu untuk kepentingan (maslahat) keluarga. Dengan demikian KB
disini mempunyai arti sama dengan tanzim al nasl (pengaturan keturunan). Sejauh
pengertiannya adalah tanzim al nasl (pengaturan keturunan), bukan tahdid al
nasl (pembatasan keturunan) dalam arti pemandulan (taqim) dan aborsi (isqot
al-haml), maka KB tidak dilarang. Pemandulan dan aborsi yang dilarang oleh
Islam disini adalah tindakan pemandulan atau aborsi yang tidak didasari medis
yang syari`i. Adapun aborsi yang dilakukan atas dasar indikasi medis, seperti
aborsi untuk menyelamatkan jiwa ibu atau karena analisa medis melihat kelainan
dalam kehamilan, dibolehkan bahkan diharuskan. Begitu pula dengan pemandulan,
jika dilakukan dalam keadaan darurat karena alasan medis, seperti pemandulan
pada wanita yang terancam jiwanya jika ia hamil atau melahirkan maka hukumnya
mubah. Kebolehan KB dalam batas pengertian diatas sudah banyak difatwakan ,
baik oleh individu ulama maupun lembaga-lembaga ke Islaman tingkat nasional dan
internasional, sehingga dapat disimpulkan bahwa kebolehan KB dengan pengertian
/batasan ini sudah hampir menjadi Ijma`Ulama. MUI (Majelis Ulama Indonesia)
juga telah mengeluarkan fatwa serupa dalam Musyawarah Nasional Ulama tentang
Kependudukan, Kesehatan dan Pembangunan tahun 1983. Betapapun secara teoritis
sudah banyak fatwa ulama yang membolehkan KB dalam arti tanzim al-nasl, tetapi
kita harus tetap memperhatikan jenis dan cara kerja alat/metode kontrasepsi
yang akan digunakan untuk ber-KB.
3. Metode/ Alat Kontrasepsi dan
Hukum Penggunaannya
Ada
lima 5
persoalan yang terkait dengan penggunaan alat kontrasepsi, yaitu :
1. Cara kerjanya, apakah mencegah
kehamilan (man’u al-haml) atau menggugurkan kehamilan (isqat al-haml)?
2. Sifatnya, apakah ia hanya
pencegahan kehamilan sementara atau bersifat pemandulan permanen (ta’qim)?
3. Pemasangannya, Bagaimana dan
siapa yang memasang alat kontrasepsi tersebut? (Hal ini berkaitan dengan
masalah hukum melihat aurat orang lain).
4. Implikasi alat kontrasepsi
terhadap kesehatan penggunanya.
5. Bahan yang digunakan untuk
membuat alat kontrasepsi tersebut.
Alat kontrasepsi yang dibenarkan
menurut Islam adalah yang cara kerjanya mencegah kehamilan (man’u al-haml),
bersifat sementara (tidak permanen) dan dapat dipasang sendiri olrh yang
bersangkutan atau oleh orang lain yang tidak haram memandang auratnya atau oleh
orang lain yang pada dasarnya tidak boleh memandang auratnya tetapi dalam
keadaan darurat ia dibolehkan. Selain itu bahan pembuatan yang digunakan harus
berasal dari bahan yang halal, serta tidak menimbulkan implikasi yang
membahayakan (mudlarat) bagi kesehatan.
Alat/metode kontrasepsi yang
tersedia saat ini telah memenuhi kriteria-kriteria tersebut diatas, oleh karena
itu dapat disimpulkan bahwa KB secara substansial tidak bertentangan dengan ajaran
Islam bahkan merupakan salah satu bentuk implementasi semangat ajaran Islam
dalam rangka mewujudkan sebuah kemashlahatan, yaitu menciptakan keluarga yang
tangguh, mawardah, sakinah dan penuh rahmah. Selain itu, kebolehan (mubah)
hukum ber-KB, dengan ketentuan-ketentuan seperti dijelaskan diatas, sudah
menjadi kesepakatan para ulama dalam forum-forum ke Islaman, baik pada tingkat
nasional maupun Internasional (ijma’al-majami).
Sumber: Drs.H. Aminudin Yakub,MA-Wakil
Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat
Jakarta, Meletakkan
bayi agar tidur telentang di tempat tidur dalam ruangan yang sama
dengan orangtua adalah salah satu pedoman tidur yang aman untuk bayi.
Tidur dengan posisi miring membuat bayi tidak aman dari risiko kematian
mendadak atausudden death infant syndrom (SIDS).
American Academy of Pediatrics (AAP) pada tahun 1992 awalnya mengatakan bahwa bayi harus ditempatkan dalam posisi tidur yang tidak rawan untuk mengurangi kematian mendadak (SIDS).
Namun AAP kali ini merekomendasikan agar bayi selalu tidur dalam posisi telentang dan menegaskan bahwa tidur dengan posisi miring tidaklah aman. Ketika tidur dalam boks, disarankan juga tidak ada benda-benda lain kecuali kasur dan alas tidur.
Pedoman yang dirilis ini AAP juga menyarankan orang tua untuk menyingkirkan semua jenis bantalan bemper boks bayi, baik yang empuk maupun yang keras karena bisa membuat bayi terperangkap.
"Hanya bayi yang boleh ada di dalam boks bayi, kecuali kasur dan alas tidur yang erat," kata Dr Rachel Moon dari Children's National Medical Center di Washington, DC seeprti dilansir NBCNews, Rabu (19/10/2011).
AAP telah menyusun panduan berisi 18 rekomendasi yang dimaksudkan untuk membantu orang tua, penyedia layanan kesehatan dan pihak lain yang merawat bayi menyusul meningkatnya kematian bayi karena SIDS selama beberapa tahun terakhir.
Rekomendasi diperluas sehingga berfokus secara luas dengan cara menciptakan lingkungan tidur yang aman. Pedoman tersebut juga merekomendasikan agar benda lembut, selimut, dan bantal tidak disimpan di boks bayi.
Bayi juga sebaiknya tidak dibiasakan teratur tidur di atas perangkat duduk seperti kursi mobil atau kereta bayi, dan tidur di tempat di mana mereka bisa tercekik.
Rekomendasi-rekomendasi ini ditujukan untuk bayi hingga berusia satu tahun serta menekankan pentingnya perawatan kehamilan secara rutin bagi ibu hamil dan mendorong terciptanya lingkungan bebas asap rokok bagi ibu hamil dan anak-anak.
Menyusui juga sangat disarankan sebagai cara untuk mencegah SIDS. Karena ASI sudah dikenal mampu melindungi bayi terhadap beberapa penyakit. Tak hanya itu, vaksinasi juga dipromosikan sebagai salah satu cara menekan angka SIDS.
"Bayi yang diimunisasi memiliki setengah risiko SIDS dibandingkan bayi yang tidak diimunisasi. Kita tahu bahwa bayi yang mengalami infeksi ringan berisiko tinggi mengalami SIDS," kata Dr. Moon.
Dr. Moon adalah penulis utama pedoman baru pencegahan SIDS yang dikeluarkan oleh AAP tersebut. Menurutnya, masih belum jelas mengapa vaksin memiliki efek perlindungan tersebut, namun bukti yang mendukung hal itu cukup kuat.
(ir/ir)
Sumber:Detikhealth.com
American Academy of Pediatrics (AAP) pada tahun 1992 awalnya mengatakan bahwa bayi harus ditempatkan dalam posisi tidur yang tidak rawan untuk mengurangi kematian mendadak (SIDS).
Namun AAP kali ini merekomendasikan agar bayi selalu tidur dalam posisi telentang dan menegaskan bahwa tidur dengan posisi miring tidaklah aman. Ketika tidur dalam boks, disarankan juga tidak ada benda-benda lain kecuali kasur dan alas tidur.
Pedoman yang dirilis ini AAP juga menyarankan orang tua untuk menyingkirkan semua jenis bantalan bemper boks bayi, baik yang empuk maupun yang keras karena bisa membuat bayi terperangkap.
"Hanya bayi yang boleh ada di dalam boks bayi, kecuali kasur dan alas tidur yang erat," kata Dr Rachel Moon dari Children's National Medical Center di Washington, DC seeprti dilansir NBCNews, Rabu (19/10/2011).
AAP telah menyusun panduan berisi 18 rekomendasi yang dimaksudkan untuk membantu orang tua, penyedia layanan kesehatan dan pihak lain yang merawat bayi menyusul meningkatnya kematian bayi karena SIDS selama beberapa tahun terakhir.
Rekomendasi diperluas sehingga berfokus secara luas dengan cara menciptakan lingkungan tidur yang aman. Pedoman tersebut juga merekomendasikan agar benda lembut, selimut, dan bantal tidak disimpan di boks bayi.
Bayi juga sebaiknya tidak dibiasakan teratur tidur di atas perangkat duduk seperti kursi mobil atau kereta bayi, dan tidur di tempat di mana mereka bisa tercekik.
Rekomendasi-rekomendasi ini ditujukan untuk bayi hingga berusia satu tahun serta menekankan pentingnya perawatan kehamilan secara rutin bagi ibu hamil dan mendorong terciptanya lingkungan bebas asap rokok bagi ibu hamil dan anak-anak.
Menyusui juga sangat disarankan sebagai cara untuk mencegah SIDS. Karena ASI sudah dikenal mampu melindungi bayi terhadap beberapa penyakit. Tak hanya itu, vaksinasi juga dipromosikan sebagai salah satu cara menekan angka SIDS.
"Bayi yang diimunisasi memiliki setengah risiko SIDS dibandingkan bayi yang tidak diimunisasi. Kita tahu bahwa bayi yang mengalami infeksi ringan berisiko tinggi mengalami SIDS," kata Dr. Moon.
Dr. Moon adalah penulis utama pedoman baru pencegahan SIDS yang dikeluarkan oleh AAP tersebut. Menurutnya, masih belum jelas mengapa vaksin memiliki efek perlindungan tersebut, namun bukti yang mendukung hal itu cukup kuat.
(ir/ir)
Sumber:Detikhealth.com
Rabu, 16 November 2011
Awal Kehamilan Bisa Ditandai Oleh Ilmu Kedokteran
Masyarakat
awam biasa menghitung usia kehamilan dengan bilangan bulan. Namun ada
juga di antara mereka yang sudah mulai menghitungnya dengan bilangan
minggu.Pertanyaannya, manakah yang lebih dibenarkan oleh kalangan medis? “Ilmu kedokteran menetapkan agar kaum wanita menghitung usia kehamilannya dengan bilangan minggu. Karena dengan menggunakan bilangan minggu, pengawasan akan lebih mudah dilakukan, khususnya pada kasus yang mempunyai risiko dapat dilakukan lebih teliti,” kata Dr. Laila Nuranna dari Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dalam sebuah seminar baru-baru ini. Ia juga menjelaskan, lamanya kehamilan pada seorang wanita normal sebaiknya dihitung dari mulai ovulasi sampai persalinan yang cukup bulan, kira-kira 280 hari atau 40 minggu. Lalu apakah tanda dan gejala kehamilan itu dapat dirasakan oleh setiap calon ibu? Nuranna menegaskan : “Bisa dirasakan.” Ada 12 tanda yang bisa dirasakan.Kedua belas tanda yang bisa dirasakan itu adalah : Pertama, terlambat mendapatkan haid. Bagi wanita, mengetahui dan mengingat hari pertama haid terakhir, khususnya untuk mengetahui tuanya usia kehamilan, di samping untuk memperkirakan tanggal persalinan, amatlah penting. Kedua, mual dan muntah-muntah. Gejala mual dan muntah-muntah ini sering terjadi pada pagi hari. Oleh karena itu gejala tersebut populer disebut ‘morning sickness’. Bila keluhan seperti ini berlebihan dirasakan sehingga menyebabkan tidak bisa minum dan makan, maka diperlukan perawatan seorang dokter ahli. Ketiga, pingsan. Sering terjadi bila wanita hamil berada di suatu tempat yang ramai atau berhawa panas. Keempat, mengidam yang artinya menginginkan sesuatu berupa makanan atau minuman tertentu yang harus dipenuhi oleh suami sendiri dan tidak bisa dilakukan orang lain. Keluhan seperti ini sering terjadi pada awal kehamilan. Kelima, payudara membesar. Pembesaran payudara ini biasanya akibat pengaruh hormon estrogen dan progesteron. Keenam, tidak nafsu makan. Umumnya keadaan ini terjadi pada awal kehamilan. Pada masa-masa berikutnya nafsu makan timbul lagi, bahkan cenderung berlebihan. Namun dianjurkan keadaan ini harus cepat-cepat diatasi dan dicegah terjadinya. Ketujuh, sering buang air kecil (kencing). Tanda ini terjadi pada awal dan akhir kehamilan. Kedelapan, obstipasi (sukar buang air besar). Keadaan ini terjadi akibat menurunnya tonus otot di bawah pengaruh hormon progesteron. Kesembilan, pigmentasi kulit, yaitu timbulnya kulit yang berwarna lebih gelap di pipi, hidung, aerola mamae dan kulit daerah perut. Kesepuluh varises, yaitu pelebaran pembuluh darah vena terutama pada akhir kehamilan atau dapat merupakan gejala sisa dari kehamilan terdahulu. Pelebaran pembuluh darah vena dapat terjadi di daerah genetalia eksterna, belakang lutut, kaki, betis dan anus. Kesebelas, tanda-tanda klinis yang dapat terjadi, yaitu tanda hegar (mulut rahim lebih lunak), tanda chadwick (mulut rahim berwarna kebiruan), tanda piscaeseck (rahim membesar asimetri), tanda braxtonchicks (rahim mudah kontraksi bila dirangsang. Suhu basal tetap tinggi (37,2 hingga 37,8 derajat Celcius). Kedua belas, HCG positif. Umumnya dapat diperiksa kadar HCG dalam darah. Pemeriksaan ini memang khas dan dapat membantu diagnosis kehamilan sedini mungkin. Namun harus diingat, tidak selamanya HCG urin atau darah positif menunjukkan wanita yang bersangkutan pasti hamil. Tanda-tanda dan gejala yang disebutkan di atas, menurut laila Nuranna, adalah gejala hamil yang timbul dan bersifat tidak pasti. Untuk memastikan kehamilan maka harus diperoleh tanda-tanda lainnya, seperti : Satu, dapat diraba bagian-bagian janin dan dirasakan gerak janin tersebut. Pada wanita yang baru mengalami pertama kali hamil akan terasakan sekali gerakan di dalam perut pada usia kehamilan 4,5 bulan atau atau 18 minggu, sedangkan pada wanita yang sudah pernah melahirkan akan terasakan gerak janin pada kehamilan empat bulan atau hamil 16 minggu. Dua, bunyi jantung janin. Dengan alat doppler akan terdengar bunyi jantung janin pada usia kehamilan 12 minggu. Sedangkan dengan stetoskop laenec (alat untuk mendengarkan bunyi jantung janin dari kayu atau logam), bunyi jantung janin baru terdengar pada usia kehamilan 20 minggu. Tiga, dengan sinar rontgen tampak kerangka janin pada usia 15 minggu. Tentu saja pemeriksaan dengan sinar rontgen ini tidak dianjurkan bila hanya bertujuan untuk mengetahui kehamilan, karena sinar rontgen khususnya pada kehamilan muda tidak aman. Empat, dengan ultrasonografi (scenning). Dengan alat ini akan dapat diketahui kantong janin, panjang janin dari sejak awal kehamilan. Penggunaan alat ini dinilai aman sekalipun pada kehamilan trisemester pertama. Bagi wanita yang tengah hamil, Nuranna menganjurkan agar cepat-cepat berkonsultasi dengan dokter atau bidan jika tanda-tanda atau gejala-gejala kehamilan itu sudah terasakan. “Mulailah hidup dengan penuh perhitungan, jangan lupa mengikuti kaidah-kaidah hidup sehat. Karena Anda harus ingat bahwa Anda sudah mempunyai beban yang harus dihidupi di dalam tubuh Anda,” katanya.(din/ed). | ||||||
Hasil Program KB Dipetik Pada Masa Depan
SEMARANG, (Pikiran Rakyat).-
Program keluarga berencana (KB) merupakan program yang hasilnya baru
dapat dirasakan dalam kurun waktu yang cukup panjang. Kondisi ini
menyebabkan program KB tidak menarik perhatian untuk dijadikan program
pembangunan.
Demikian disampaikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. dr. Sugiri Syarief, MPA., pada pemantapan Pengelola Kehumasan BKKBN dan Jurnalis Seluruh Indonesia di Hotel Santika Semarang, Senin (14/11). "Wajar adanya bila selama beberapa kurun waktu belakang urusan program KB sebagai bentuk implementasi pembangunan SDM yang hasilnya akan dipetik di masa depan hampir tersisihkan," katanya.
Padahal tambah Sugiri, program KB dinyatakan sebagai urusan wajib, sesuai dengan PP NO. 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah, pemerintah daerah propinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota. Selain itu, UU No. 52 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga mengamanatkan lembaga pengelola program KB di kabupaten dan kota adalah Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Daerah.
"Sampai saat ini hal tersebut belum dapat direalisasikan oleh pemerintah kabupaten dan kota sehingga memberikan dampak belum optimalnya pelaksanaan program KB sebagai salah satu program yang menunjang pencapaian kualitas SDM," paparnya.
Di samping masalah kelembagaan kata Sugiri, yang sangat mempengaruhi pelaksanaan program KB di lini terdepan adalah keterbatasan tenaga penyuluh KB. Sampai saat ini belum memenuhi standar pelayanan minimal Bidang KB dan Keluarga Sejahtera dimana seharusnya satu petugas membina 2-3 desa. "Faktanya sekarang ini satu petugas membina 4-5 desa. Hal ini berimbas pada pengelolaan program KB di lini terdepan yang langsung berhubungan dengan sasaran. Kondisi ini menyebabkan gerakan belum optimal," ucapnya.
Sugiri juga memandang kelahiran penduduk yang junlahnya 3,5 juta per tahun atau sekitar 10.000 kelahiran per hari nyaris tidak membuat masyarakat terperangah. Padahal dengan kelahiran 10.000 bayi per hari merupakan permasalahan yang luar biasa karena akan menimbulkan berbagai konsekuensi terhadap pembangunan secara keseluruhan.
"Berbagai persoalan sebagai turunan banyaknya penduduk yang lahir memerlukan berbagai fasilitas yang harus disediakan demi kelangsungan hidupnya. Banyaknya anak bukan hanya tanggung jawab individu dan orangtua, namun terkait tanggung jawab kolektif pada level masyarakat dan negara," ucapnya.(A-62/A-147)***
Demikian disampaikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. dr. Sugiri Syarief, MPA., pada pemantapan Pengelola Kehumasan BKKBN dan Jurnalis Seluruh Indonesia di Hotel Santika Semarang, Senin (14/11). "Wajar adanya bila selama beberapa kurun waktu belakang urusan program KB sebagai bentuk implementasi pembangunan SDM yang hasilnya akan dipetik di masa depan hampir tersisihkan," katanya.
Padahal tambah Sugiri, program KB dinyatakan sebagai urusan wajib, sesuai dengan PP NO. 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah, pemerintah daerah propinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota. Selain itu, UU No. 52 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga mengamanatkan lembaga pengelola program KB di kabupaten dan kota adalah Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Daerah.
"Sampai saat ini hal tersebut belum dapat direalisasikan oleh pemerintah kabupaten dan kota sehingga memberikan dampak belum optimalnya pelaksanaan program KB sebagai salah satu program yang menunjang pencapaian kualitas SDM," paparnya.
Di samping masalah kelembagaan kata Sugiri, yang sangat mempengaruhi pelaksanaan program KB di lini terdepan adalah keterbatasan tenaga penyuluh KB. Sampai saat ini belum memenuhi standar pelayanan minimal Bidang KB dan Keluarga Sejahtera dimana seharusnya satu petugas membina 2-3 desa. "Faktanya sekarang ini satu petugas membina 4-5 desa. Hal ini berimbas pada pengelolaan program KB di lini terdepan yang langsung berhubungan dengan sasaran. Kondisi ini menyebabkan gerakan belum optimal," ucapnya.
Sugiri juga memandang kelahiran penduduk yang junlahnya 3,5 juta per tahun atau sekitar 10.000 kelahiran per hari nyaris tidak membuat masyarakat terperangah. Padahal dengan kelahiran 10.000 bayi per hari merupakan permasalahan yang luar biasa karena akan menimbulkan berbagai konsekuensi terhadap pembangunan secara keseluruhan.
"Berbagai persoalan sebagai turunan banyaknya penduduk yang lahir memerlukan berbagai fasilitas yang harus disediakan demi kelangsungan hidupnya. Banyaknya anak bukan hanya tanggung jawab individu dan orangtua, namun terkait tanggung jawab kolektif pada level masyarakat dan negara," ucapnya.(A-62/A-147)***
Bentuk Pendidikan Kependudukan Belum Jelas
BANDUNG, KOMPAS.com -- Kebutuhan akan materi kependudukan dan keluarga
berencana dalam pendidikan mendesak. Ini mengingat jumlah penduduk
Indonesia yang mencapai 237,64 juta jiwa dan tingkat kelahiran 2,6
dengan pertumbuhan 1,49 persen per tahun.
Pendidikan kependudukan belum memasyarakat dan tidak mendapat perhatian pemerintah. Akibatnya, sampai sekarang bentuk pelaksanaan pendidikan kependudukan belum jelas.
Hal ini mengemuka dalam pertemuan koordinasi lintas sektor pelaksanaan program pendidikan kependudukan antara Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama, Rabu hingga Kamis (10/11/2011) di Bandung, Jawa Barat.
Implementasi pendidikan kependudukan dan KB diusulkan masuk kurikulum pendidikan dan kegiatan ekstrakurikuler mulai tahun ajaran baru mendatang. Harapannya, akan bisa mengubah pola pikir generasi muda. Meski masuk kurikulum, pendidikan kependudukan tidak menjadi mata pelajaran tersendiri.
Kepala Bidang Fasilitasi Sumberdaya Kemendikbud Dadang Sudarman mengatakan, implementasinya bisa berupa sinergitas program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Posyandu, atau Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah. "Di sekolah, bisa diintegrasikan dalam mata pelajaran, masuk sebagai muatan lokal, atau sebagai kegiatan pengembangan diri," kata Dadang.
Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Kemenag Dede Rosada menambahkan, pendidikan kependudukan bisa diterapkan juga di jenjang pendidikan tinggi sebagai mata kuliah umum dasar. "Ini bisa menjadi entry point masuknya pendidikan kependudukan di perndidikan tinggi. Atau bisa juga diselipkan melalui program di forum kerukunan umat beragama," kata Dede.
Sebelumnya, Rabu malam, BKKBN meluncurkan Gerakan Perilaku Hidup Berwawasan Kependudukan (PHBK) bekerja sama dengan Kemendikbud dan Kemenag. Keikutsertaan masyarakat untuk menjaga keseimbangan perkembangan penduduk dengan daya dukung lingkungan menjadi inti gerakan PHBK. "Kepedulian pada isu kependudukan ini harus menjadi gerakan kesadaran masyarakat," kata Kepala BKKBN Sugiri Syarief.
Isu kependudukan bukan hanya milik BKKBN tetapi seluruh masyarakat. Direktur Kependudukan BKKBN Lalu Burhan menekankan pentingnya semua pihak untuk berbagi tugas terutama dalam hal pendampingan pendidikan kependudukan. Upaya pendampingan dilakukan segera setelah pendidik mendapat pelatihan pendidikan kependudukan.
"Semua harus sharing baik tenaga maupun biaya karena BKKBN tidak bisa bekerja sendiri. Langkah awalnya guru dan dosen harus dilatih agar bisa dimengerti dan dipraktikkan siswa," kata Burhan.
Pendidikan kependudukan belum memasyarakat dan tidak mendapat perhatian pemerintah. Akibatnya, sampai sekarang bentuk pelaksanaan pendidikan kependudukan belum jelas.
Hal ini mengemuka dalam pertemuan koordinasi lintas sektor pelaksanaan program pendidikan kependudukan antara Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama, Rabu hingga Kamis (10/11/2011) di Bandung, Jawa Barat.
Implementasi pendidikan kependudukan dan KB diusulkan masuk kurikulum pendidikan dan kegiatan ekstrakurikuler mulai tahun ajaran baru mendatang. Harapannya, akan bisa mengubah pola pikir generasi muda. Meski masuk kurikulum, pendidikan kependudukan tidak menjadi mata pelajaran tersendiri.
Kepala Bidang Fasilitasi Sumberdaya Kemendikbud Dadang Sudarman mengatakan, implementasinya bisa berupa sinergitas program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Posyandu, atau Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah. "Di sekolah, bisa diintegrasikan dalam mata pelajaran, masuk sebagai muatan lokal, atau sebagai kegiatan pengembangan diri," kata Dadang.
Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Kemenag Dede Rosada menambahkan, pendidikan kependudukan bisa diterapkan juga di jenjang pendidikan tinggi sebagai mata kuliah umum dasar. "Ini bisa menjadi entry point masuknya pendidikan kependudukan di perndidikan tinggi. Atau bisa juga diselipkan melalui program di forum kerukunan umat beragama," kata Dede.
Sebelumnya, Rabu malam, BKKBN meluncurkan Gerakan Perilaku Hidup Berwawasan Kependudukan (PHBK) bekerja sama dengan Kemendikbud dan Kemenag. Keikutsertaan masyarakat untuk menjaga keseimbangan perkembangan penduduk dengan daya dukung lingkungan menjadi inti gerakan PHBK. "Kepedulian pada isu kependudukan ini harus menjadi gerakan kesadaran masyarakat," kata Kepala BKKBN Sugiri Syarief.
Isu kependudukan bukan hanya milik BKKBN tetapi seluruh masyarakat. Direktur Kependudukan BKKBN Lalu Burhan menekankan pentingnya semua pihak untuk berbagi tugas terutama dalam hal pendampingan pendidikan kependudukan. Upaya pendampingan dilakukan segera setelah pendidik mendapat pelatihan pendidikan kependudukan.
"Semua harus sharing baik tenaga maupun biaya karena BKKBN tidak bisa bekerja sendiri. Langkah awalnya guru dan dosen harus dilatih agar bisa dimengerti dan dipraktikkan siswa," kata Burhan.
Pil KB Pria akan Hadir di Indonesia
Sabtu,
05/11/2011 - 05:48 JAKARTA, (PRLM).- Alat kontrasepsi berupa pil
keluarga berencana (KB) khusus untuk pria, sebentar lagi akan hadir di
Indonesia. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
bersama pihak terkait lainnya, saat ini tengah melakukan penelitian pil
kontrasepsi hasil temuan dosen farmasi Universitas Airlangga tersebut.
“Hasil temuan pil kontrasepsi itu, belum lama ini juga telah
dipresentasikan pada Konferensi Alat Kontrasepsi Baru di Seattle AS, 29
Oktober lalu. Kepala BKKBN telah mempersentasikan pil KB untuk pria ini
sebagai inovasi Indonesia dalam menemukan obat kontrasepsi untuk pria,”
kata Sekretaris Utama BKKBN Sudibyo Alimoeso belum lama ini.
Saat ini menurutnya, pil tersebut telah masuk dalam penelitian fase
III. Bahkan kata dia, sudah ada produsen yang berminat untuk
memproduksinya. Dengan hadirnya Pil KB buat pria ini kata dia,
diharapkan mampu merontokkan egoisme pria jika bicara tentang alat
kontrasepsi. Namun kini masih tetap dalam tahap uji klinis.
Sebelumnya, Kepala BKKBN Sugiri Syarief menjelaskan, pil yang
berbahan dasar ekstrak tanaman Gandarusa itu, tengah dalam tahap uji
klinis. Serta siap diproduksi massal dan diedarkan kepada masyarakat
pada akhir 2011. Alat kontrasepsi temuan dosen farmasi Universitas
Airlangga, Bambang Prajogo itu pun telah diujicobakan kepada 300 pria
sebagai sampel.
Gandarusa atau biasa disebut daun rusa dengan nama latin, Justicia
gendarussa Burm merupakan semak tropis yang biasa dijumpai di pekarangan
rumah, baik sendiri atau sebagai pagar hidup. Tumbuhan ini mudah tumbuh
dan dapat diperbanyak dengan stek.
Khasiat pengobatan Gandarusa memiliki efek analgetik, diuretik, dan
antispermatozoa. Daunnya mengandung alkaloid yang berpotensi racun bagi
manusia. Tumbuhan ini konon digunakan sebagai alat kontrasepsi pria
oleh beberapa penduduk lokal Pulau Papua.
Hasil penelitian di Unair menunjukkan ekstrak daun gandarusa mampu
melemahkan sel sperma pria secara periodik. Artinya, pil tersebut aman
karena tidak memandulkan pria secara permanen. (A-26/kominfo).***
Sumber:
Sumber:
Pikiran Rakyat
Tingkatkan Akseptor KB, BKKBN Tak Sendirian
Oke Zone-KEPALA Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) Sugiri Syarief mengatakan, jumlah akseptor program Keluarga
Berencana (KB) semakin meningkat bahkan sudah mencapai 100 persen dari
target yang ditetapkan.
"Melihat hasil laporan rutin dari BKKBN, keluarga yang menjadi peserta program KB (akseptor KB-red) meningkat. Dari awal tahun ini hingga September sudah mencapai 92 persen. Pada Agustus lalu, jumlahnya sempat menurun karena saat itu adalah bulan puasa," jelasnya Sugiri di Ruang Pers BKKBN, Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Senin (14/11/2011).
Sugiri menegaskan akan meningkatkan jumlah akseptor pada 2012 mendatang. Peningkatan akseptor juga tidak dilakukan BKKBN sendirian, melainkan melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Selama tiga tahun menjalin kerja sama dengan TNI, program BKKBN diakuinya mengalami kemajuan. Para anggota TNI yang berada di seluruh pelosok Indonesia berperan penting dalam memberikan penyuluhan tentang program KB ke masyarakat. Pendampingan TNI juga diharapkan semakin menyukseskan program KB yang dijalankan oleh BKKBN.
Pada 17 November mendatang, BKKBN bahkan berencana meluncurkan program penggarapan daerah terpencil di Ambon bersama TNI. Akan dibangun pula beberapa rumah sakit apung di wilayah tersebut.
Program kerja yang segera diselenggarakan juga akan melibatkan personel TNI yang tergabung dalam Armada Timur (Armatim) dan Armada Barat (Armabar). (ftr)
"Melihat hasil laporan rutin dari BKKBN, keluarga yang menjadi peserta program KB (akseptor KB-red) meningkat. Dari awal tahun ini hingga September sudah mencapai 92 persen. Pada Agustus lalu, jumlahnya sempat menurun karena saat itu adalah bulan puasa," jelasnya Sugiri di Ruang Pers BKKBN, Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Senin (14/11/2011).
Sugiri menegaskan akan meningkatkan jumlah akseptor pada 2012 mendatang. Peningkatan akseptor juga tidak dilakukan BKKBN sendirian, melainkan melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Selama tiga tahun menjalin kerja sama dengan TNI, program BKKBN diakuinya mengalami kemajuan. Para anggota TNI yang berada di seluruh pelosok Indonesia berperan penting dalam memberikan penyuluhan tentang program KB ke masyarakat. Pendampingan TNI juga diharapkan semakin menyukseskan program KB yang dijalankan oleh BKKBN.
Pada 17 November mendatang, BKKBN bahkan berencana meluncurkan program penggarapan daerah terpencil di Ambon bersama TNI. Akan dibangun pula beberapa rumah sakit apung di wilayah tersebut.
Program kerja yang segera diselenggarakan juga akan melibatkan personel TNI yang tergabung dalam Armada Timur (Armatim) dan Armada Barat (Armabar). (ftr)
Nikah Usia Muda Penyebab Kanker Serviks
Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) Pusat, menyarankan kaum muda untuk menghindari pernikahan usia
dini guna menghindari kemungkinan terjadinya resiko kanker leher rahim (Kanker
Serviks) pada pasangan istri.
Pernyatan itu disampaikan Kepala BKKBN dr Sugiri Syarief, MPA dalam kegiatan program KB Nasional yang berlangsung di Hotel Horizon, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis."Menikah terlalu muda bisa menjadi pemicu timbulnya kanker leher rahim, yang menjadi urutan pertama penyebab kematian diantara jenis-jenis kanker yang ada," katanya.
Menurut Syarief, Program Keluarga Berencana (KB) dan pencegahan kanker leher rahim berjalan seirama. Program KB memiliki tujuan untuk membatasi jumlah anak sekaligus memberikan pengetahuan bagaimana menjaga kesehatan reproduksi."Masyarakat disarankan memberi jarak kehamilan untuk memiliki anak. Selain itu juga penting untuk kaum ibu melakukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui bagaimana kondisi reproduksinya," katanya.
Berdasarkan data Ikatan Dokter Indonesia (IDI), kata dia, Penyebab kanker leher rahim 90 persen karena virus yang disebabkan oleh berbagai macam penyebab diantaranya, menikah muda, melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang berganti-ganti, dan perempuan perokok.
BKKBN, kata Sugiri Syarief, saat ini tengah menggalakkan program KB pada pasangan usia subur, utamanya yang baru menikah agar mengetahui apa fungsi keluarga. Sehingga, program KB tidak hanya bersifat konsultasi mengenai alat kontrasepsi, dan kegiatan reproduksi tetapi lebih bersifat penanaman budaya untuk generasi muda tentang betapa pentingnya keluarga dan manfaat KB.
"Kami telah melakukan kerjasama dengan Departemen Agama untuk menyiapkan buku panduan pranikah. Semua materi substansi yang berkaitan dengan pembangunan keluarga akan dimasukan di buku panduan tersebut. Isi buku panduan diajarkan kepada calon pasangan pengantin sewaktu belum nikah," ujar Sugiri Syarief.
Ditambahkan Sugiri Syarif, selama tahun 2009, pihaknya telah menjalankan sejumlah program kesehatan reproduksi remaja diantaranya, pembentukan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR)."Program PIK-KRR merupakan upaya untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan, sikap, dan prilaku positif remaja tentang kesehatan dan hak-hak reproduksi, serta meningkatkan drajat reproduksinya. Ke depan kami berharap seluruh Kecamatan di Indonesia akan memiliki program tersebut," katanya.ant/kpo
Pernyatan itu disampaikan Kepala BKKBN dr Sugiri Syarief, MPA dalam kegiatan program KB Nasional yang berlangsung di Hotel Horizon, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis."Menikah terlalu muda bisa menjadi pemicu timbulnya kanker leher rahim, yang menjadi urutan pertama penyebab kematian diantara jenis-jenis kanker yang ada," katanya.
Menurut Syarief, Program Keluarga Berencana (KB) dan pencegahan kanker leher rahim berjalan seirama. Program KB memiliki tujuan untuk membatasi jumlah anak sekaligus memberikan pengetahuan bagaimana menjaga kesehatan reproduksi."Masyarakat disarankan memberi jarak kehamilan untuk memiliki anak. Selain itu juga penting untuk kaum ibu melakukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui bagaimana kondisi reproduksinya," katanya.
Berdasarkan data Ikatan Dokter Indonesia (IDI), kata dia, Penyebab kanker leher rahim 90 persen karena virus yang disebabkan oleh berbagai macam penyebab diantaranya, menikah muda, melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang berganti-ganti, dan perempuan perokok.
BKKBN, kata Sugiri Syarief, saat ini tengah menggalakkan program KB pada pasangan usia subur, utamanya yang baru menikah agar mengetahui apa fungsi keluarga. Sehingga, program KB tidak hanya bersifat konsultasi mengenai alat kontrasepsi, dan kegiatan reproduksi tetapi lebih bersifat penanaman budaya untuk generasi muda tentang betapa pentingnya keluarga dan manfaat KB.
"Kami telah melakukan kerjasama dengan Departemen Agama untuk menyiapkan buku panduan pranikah. Semua materi substansi yang berkaitan dengan pembangunan keluarga akan dimasukan di buku panduan tersebut. Isi buku panduan diajarkan kepada calon pasangan pengantin sewaktu belum nikah," ujar Sugiri Syarief.
Ditambahkan Sugiri Syarif, selama tahun 2009, pihaknya telah menjalankan sejumlah program kesehatan reproduksi remaja diantaranya, pembentukan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR)."Program PIK-KRR merupakan upaya untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan, sikap, dan prilaku positif remaja tentang kesehatan dan hak-hak reproduksi, serta meningkatkan drajat reproduksinya. Ke depan kami berharap seluruh Kecamatan di Indonesia akan memiliki program tersebut," katanya.ant/kpo
Komentar
Program KB memang sarat dengan
kepentingan duniawi sehingga kepentingan ukhrawi (baca perintah Tuhan) bila
perlu diabaikan atau dilanggar. Contohnya: Islam menyuruh umatnya untuk punya
anak sebanyak-banyaknya, sedangkan BKKBN menganjurkan 2 orang anak saja. Nabi
menikahi Aisyah ketika dia baru berumur 9 tahun. Kalau itu terjadi sekarang di Indonesia
pasti Nabi ditahan seperti Mbah Puji karena melanggar UU Perlindungan Anak.
Saya sendiri dan isteri saya menikah ketika masih sama-sama umur 21 tahun, dan
dikaruniai 7 orang anak dan semuanya tamatan perguruan tinggi. Walau umur saya
sekarang sudah hampir masuk kepala 7, saya masih berani naik motor. Artinya
sehat-sehat saja. Isteri saya pun hingga sekarang tidak pernah menderita
penyakit seperti dinyatakan kepala BKKBN itu, masih dapat mengerjakan sendiri
semua pekerjaan rumah tanpa bantuan PRT. Pergi jauh sendirian pun berani.
Artinya sehat-sahat saja. Berhati-hatilah dalam mengemukakan pendapat. Sesuatu
yang bersifat kasuistik jangan dijadikan alasan (apalagi satu-satunya alasan)
untuk menjeneralisasi bahwa perkawinan pada usia muda selalu menimbulkan
penyakit kanker leher rahim. Pak dokter yang kepala BKKBN saya sarankan untuk
membaca disertasi Dr. Ahmad Ramali, tentang Peraturan Syari'ah mengenai
Kesehatan, doktor pertama alumni FK UGM, dan buku Birth Control, karya Abul
A'la Maududi, edisi Inggris (1980), agar anda tidak terjerumus dalam
"konfrontasi" dengan Tuhan.
Ibnu SInah
Ibnu SInah
Langganan:
Postingan (Atom)