Sabtu,
05/11/2011 - 05:48 JAKARTA, (PRLM).- Alat kontrasepsi berupa pil
keluarga berencana (KB) khusus untuk pria, sebentar lagi akan hadir di
Indonesia. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
bersama pihak terkait lainnya, saat ini tengah melakukan penelitian pil
kontrasepsi hasil temuan dosen farmasi Universitas Airlangga tersebut.
“Hasil temuan pil kontrasepsi itu, belum lama ini juga telah
dipresentasikan pada Konferensi Alat Kontrasepsi Baru di Seattle AS, 29
Oktober lalu. Kepala BKKBN telah mempersentasikan pil KB untuk pria ini
sebagai inovasi Indonesia dalam menemukan obat kontrasepsi untuk pria,”
kata Sekretaris Utama BKKBN Sudibyo Alimoeso belum lama ini.
Saat ini menurutnya, pil tersebut telah masuk dalam penelitian fase
III. Bahkan kata dia, sudah ada produsen yang berminat untuk
memproduksinya. Dengan hadirnya Pil KB buat pria ini kata dia,
diharapkan mampu merontokkan egoisme pria jika bicara tentang alat
kontrasepsi. Namun kini masih tetap dalam tahap uji klinis.
Sebelumnya, Kepala BKKBN Sugiri Syarief menjelaskan, pil yang
berbahan dasar ekstrak tanaman Gandarusa itu, tengah dalam tahap uji
klinis. Serta siap diproduksi massal dan diedarkan kepada masyarakat
pada akhir 2011. Alat kontrasepsi temuan dosen farmasi Universitas
Airlangga, Bambang Prajogo itu pun telah diujicobakan kepada 300 pria
sebagai sampel.
Gandarusa atau biasa disebut daun rusa dengan nama latin, Justicia
gendarussa Burm merupakan semak tropis yang biasa dijumpai di pekarangan
rumah, baik sendiri atau sebagai pagar hidup. Tumbuhan ini mudah tumbuh
dan dapat diperbanyak dengan stek.
Khasiat pengobatan Gandarusa memiliki efek analgetik, diuretik, dan
antispermatozoa. Daunnya mengandung alkaloid yang berpotensi racun bagi
manusia. Tumbuhan ini konon digunakan sebagai alat kontrasepsi pria
oleh beberapa penduduk lokal Pulau Papua.
Hasil penelitian di Unair menunjukkan ekstrak daun gandarusa mampu
melemahkan sel sperma pria secara periodik. Artinya, pil tersebut aman
karena tidak memandulkan pria secara permanen. (A-26/kominfo).***
Sumber:
Sumber:
Pikiran Rakyat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar