Pada saat seorang wanita memasuki usia sekitar 45-an, ia
akan segera memasuki masa menopause. Secara sederhana, menopause berarti haid
terakhir. Dalam masa menjelang hingga beberapa saat setelah menopause, wanita
akan mengalami berbagai perubahan, dimana keadaan tubuhnya akan menyesuaikan
dengan situasi baru dan menyadari bahwa ia tidak dapat mempunyai anak lagi.
|
APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN
MENOPAUSE ?
Istilah menopause merupakan haid / menstruasi terakhir, yang terjadi umumnya pada sekitar usia 45-50an dari seorang wanita, dimana ovarium (yang memproduksi hormon wanita - estrogen dan progesteron) secara bertahap mengalami penurunan fungsi, sehingga lambat laun menyebabkan turunnya kadar hormon-hormon tersebut dalam tubuh, khususnya estrogen dan progesteron, yang dapat menyebabkan perubahan-perubahan fisik dan emosional. Dalam bahasa medis, masa peralihan ini disebut sebagai periode klimaterik, yang berlangsung pada usia 45-65 tahun. Gejala-gejala yang timbul pada masa klimaterik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : Gejala klimaterik jangka pendek:
Gejala dan dampak jangka panjang
yang membahayakan hidup:
Pada dasarnya, semua gejala
tersebut disebabkan karena menurunnya produksi estrogen melalui proses alami.
Dalam keadaan penyakit atau abnormal tertentu, gejala-gejala yang sama juga
dapat terjadi, misalnya setelah pengangkatan ovarium melalui operasi (ovariectomy).
BAGAIMANA CARA DOKTER ANDA MEMBANTU Biasanya, seseorang wanita akan berkonsultasi ke Dokter apabila sudah merasakan satu atau lebih gejala awal dari perubahan hidupnya, seperti menstruasi yang tidak teratur atau menjadi bertambah banyak, gejolak panas, berdebar-debar, keringat malam atau perasaan lelah yang berlebih. Apa yang dilakukan dokter Anda untuk membantu? Karena penyebab timbulnya berbagai gangguan adalah kekurangan estrogen, maka cara yang paling tepat dan alami adalah mengobati semua gangguan tersebut dengan menggantikan estrogen yang hilang. Hal inilah yang disebut dengan terapi sulih hormon / hormone replacement therapy (HRT). APAKAH TERAPI SULIH HORMON ITU ? Tujuan dasar terapi sulih hormon adalah menggantikan estrogen yang hilang. Jadi estrogen yang paling tepat untuk digunakan adalah estrogen alami, yaitu estrogen yang sama seperti yang diproduksi oleh ovarium. Hal ini sangat berbeda dengan estrogen sintetis yang jauh lebih kuat seperti yang terdapat pada pil KB biasa. KEUNTUNGAN APA YANG DIPEROLEH DARI TERAPI SULIH HORMON ? Terapi sulih hormon akan mampu mengatasi semua gangguan - gangguan jangka pendek dan jangka panjang, yang disebabkan oleh penurunan estrogen. Di samping itu terapi ini juga akan membuat dinding vagina menjadi lebih elastis, yang tentunya akan sangat membantu dalam melakukan hubungan seksual. Terapi estrogen alami juga membantu otot-otot untuk memperoleh kembali kekuatan dan kelenturannya yang secara umum akan memberikan perbaikan pada tekstur kulit dan rambut. Estrogen alami mempunyai efek positif langsung pada kulit yaitu membuat kulit lebih halus dan elastis. Estrogen yang digunakan dalam terapi sulih hormon secara umum akan meningkatkan kualitas hidup Anda. PERLINDUNGAN JANGKA PANJANG Ada banyak problem yang timbul pada masa klimaterik. Pada saat ini, para dokter ahli lebih berupaya untuk memberikan pengobatan pencegahan untuk orang-orang sehat. Salah satu alasan pentingnya, tindakan pencegahan dengan terapi sulih hormon, ini terbukti memberikan banyak keuntungan dalam jangka waktu lama - termasuk keselamatan hidup. Terapi sulih hormon dalam jangka panjang akan memberikan perlindungan seperti yang diberikan oleh hormon estrogen sebelum menopause, yaitu perlindungan terhadap kerusakan pembuluh darah yang membawa darah menuju jantung, otak dan organ-organ yang lain. Terapi sulih hormon juga akan memberikan perlindungan pada kekuatan tulang, dimana hal ini menjadi semakin penting seiring pertambahan uisa. Bila kekuatan tulang dapat dijaga, berbagai macam patah tulang yang berbahaya dapat dihindari. Jadi, perlu diingat bahwa dengan pemberian yang tepat dan jumlah yang sesuai, terapi sulih hormon akan melindungi Anda terhadap resiko penyakit kardiovaskuler dan patah tulang / fraktur. PERANAN DARI PROGESTOGEN Penambahan progestogen akan menyebabkan terjadinya pendarahan seperti menstruasi yang teratur setiap bulan dan apabila diberikan secara terus menerus tanpa interval pada usia post-menopause, tidak akan menyebabkan pendarahan lagi. Lebih lanjut, progestogen memberikan perlindungan terhadap kanker endometrium (rahim). Pada wanita yang masih mempunyai rahim, pemberian estrogen harus disertai dengan pemberian progestogen. BAGAIMANA SAYA DAPAT MEMBANTU DIRI SENDIRI ? Ada berbagai hal yang dapat dilakukan untuk membantu Anda sendiri dalam menghadapi masa klimakterik ini, yaitu:
Masa klimakterik adalah masa
dimana diperlukan penyesuaian-penyesuian terhadap gaya hidup Anda. Namun tidak berarti
kehidupan Anda harus dilalui dengan berbagai keadaan yang tidak menyenangkan
dan menjadikan kualitas hidup menurun. Jadi, lakukanlah pola hidup sehat, dan
berkonsultasilah dengan dokter kandungan Anda, agar masa ini dapat dilalui
dengan kualitas hidup yang tetap prima.
|
Selasa, 10 Januari 2012
MENOPAUSE
Substansi Dasar Genetik
Kromosom
Jumlah kromosom setiap jenis makhluk hidup
bervariasi. Kromosom terdapat di dalam inti sel dan tersusun atas persenyawaan
protein dan asam nukleat yang disebut nukleoprotein.
Asam nukleat berfungsi sebagai substansi genetik yang terdiri dari DNA dan RNA.
Struktur
Kromosom
Kromosom akan tampak jelas jika sel sedang
membelah. Kromosom terdiri dari sentromer (kinetokor) dan lengan. Sentromer
merupakan kepala kromosom. Bagian ini bergantung pada serabut gelondong pada
saat pembelahan. Adapun lengan kromosom merupakan bagian kromosom yang
mengandung kromonema dan gen.
Lengan dibungkus oleh selaput matriks.
Bentuk
Kromosom
Berdasarkan letak sentromernya, kromosom
dibedakan menjadi 4 bentuk, yaitu metasentrik, submetasentrik, akrosentrik, dan
telosentrik.
· Metasentrik, yaitu sentromer terletak di
tengah, bentuknya menyerupai huruf V.
· Submetasentrik, letak sentromer mengarah ke
salah satu ujung kromosom, bentuknya seperti huruf J.
· Akrosentrik, letak sentromer dekat ujung
kromosom sehingga membagi kromosom menjadi menjadi 2 lengan, yaitu satu pendek
dan lengan yang lain sangat panjang.
· Telosentrik, letak sentromer di ujung
kromosom sehingga kromosom hanya mempunyai satu lengan.
Macam Kromosom
Macam atau tipe kromosom dibedakan menjadi
2, yaitu sebagai berikut.
· Autosom,
yaitu kromosom yang tidak ada hubungannya dengan penentuan jenis kelamin.
Diberi simbol A (autosom).
· Gonosom
atau kromosom seks, yaitu kromosom yang menentukan jenis kelamin organisme.
Contoh penulisan kromosom pada manusia.
Sel tubuh pria : 44A + XY atau 22AA + XY
Sel tubuh wanita : 44A + XY atau 22AA + XX
Sperma : 22A + X atau 22A + Y
Ovum : 22A + X
Gen
Gen merupakan unit terkecil yang terletak
pada bagian kromosom yang disebut lokus. Fungsi gen adalah menyampaikan
informasi genetik kepada keturunannya dan mengendalikan perkembangan dan
metabolisme sel.
Gen merupakan substansi hereditas yang
mempunyai sifat-sifat berikut.
· Mengandung
satuan informasi genetik.
· Dapat
menduplikasikan diri.
· Sebagai
zarah yang kompak yang menempati lokus dalam kromosom.
· Mengatur
sifat-sifat yang diturunkan.
Pada sel somatis kromosom selalu berpasangan
dengan kromosom homolognya. Gen yang menempati lokus yang bersesuaian pada
kromosom homolog disebut alel.
Alel selalu muncul berpasangan. Jika gen A (dominan) dan gen a (resesif)
membentuk pasangan disebut heterozigot.
Jika gen A dan gen A berpasangan membentuk homozigot dominan. Jika kedua gen yang berpasangan resesif maka disebut heterozigot resesif, misalnya aa.
Nukleoplasma
Nukleoplasma tersusun oleh nukleoprotein
(protein dan asam nukleat). Asam nukleat tersusun atas rangkaian fosfat, gula
pentosa, dan basa nitrogen. Basa nitrogen terdiri dari purin (adenin) (A) dan
guanine (G), serta pirimidin (timin) (T), sitosin (S), dan urasil (U).
DNA (Deoxyribo
Nucleic Acid)
DNA terletak pada gen-gen di dalam kromosom.
Oleh karena kromosom terdapat di dalam nucleus, maka DNA banyak ditemukan di
dalam nukleus sel. Molekul DNA juga ditemukan dalam mitokondria, plastida, dan
sentriol.
DNA merupakan pembawa informasi genetik yang
terdiri dari pasangan rangkaian nukleotida yang terpilin (double heliks).
Komponen dasar penyusun DNA adalah sebagai berikut.
· Gugusan
gula (deoksiribosa/pentosa).
· Gugusan
fosfat.
· Basa
nitrogen terdiri dari purin meliputi adenin (A) dan guanin (G); serta pirimidin
meliputi sitosin (S) dan timin (T).
Purin atau pirimidin yang berikatan dengan
deoksiribosa membentuk suatu molekul yang disebut nukleosida. Nukleosida yang
berikatan dengan fosfat membentuk nukleotida atau deoksiribonokleotida.
Pasangan basa nitrogen pada DNA, yaitu adenin (A) dan guanin (G) dengan sitosin
(S). Antara basa nitrogen dihubungkan ikatan hidrogen.
DNA memiliki sifat yang menarik dan unik.
Jumlah adenin yang terdapat di dalam DNA suatu organisme sama dengan jumlah
timin. Demikan pula jumlah sitosin akan selalu sama dengan jumlah guanin.
Keunikan lain adalah jumlah dan susunan atau urutan basa berbeda pada setiap
spesies. DNA bersifat stabil dan tidak mudah terurai. Dengan sifat ini maka DNA
mampu mempertahankan sifat sel yang mantap.
Sifat khas yang lain dari DNA adalah
kemampuannya melakukan penggandaan diri (replikasi). Replikasi merupakan
peristiwa sintesis DNA yang terjadi karena adanya sintesis rantai nukleotida
baru dari rantai nukleotida lama. Pada beberapa organisme seluler, replikasi
DNA terjadi di dalam inti sel dan terjadi sebelum sel membelah.
Ada beberpa hipotesis cara cara DNA
bereplikasi, yaitu semikonservatif, konservatif, dan dispersif.
Teori Semikonservatif
Replikasi DNA menurut teori ini dimulai
dengan terpisahnya dua rantai DNA akibat lemahnya ikatan hidrogen yang
mengikatkan dua basa nitrogren pada heliks ganda. Tiap-tiap rantai nukleotida
membentuk pasangan komplementernya sehingga dihasilkan dua DNA identik.
Tiap-tiap DNA terdiri dari satu rantai lama dan satu rantai baru.
Teori Konservatif
Heliks ganda pararel tetap utuh, tetapi
berfungsi sebagai cetakan untuk dua rantai heliks ganda baru.
Dispersif
Kedua
buah rantai polinukleotida terputus-putus. Segmen rantai DNA parental digunakan
sebagai cetakan untuk sintesis rantai DNA baru. Akibatnya rantai DNA lama DNA
yang baru dibentuk saling bersambunga leh wbio
Langganan:
Postingan (Atom)