(Oke
Zone) PURWOKERTO – Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) akan mengkaji ulang rencana penggunaan tenaga outsourcing
penyuluh lapangan keluarga berencana (PLKB), baik di pusat maupun
daerah.
“Ini bagus untuk menutup kekurangan
petugas, khususnya daerah. Akan tetapi, masih banyak yang harus
dipertimbangkan dan perlu pengkajian ulang,” kata Kepala BKKBN Sugiri
Syarif kepada okezone, Selasa (28/12/2011).
Sugiri melihat, bahwa outsourcing
sebagai langkah terobosan, jika diisi oleh PNS kemampuan keuangan
daerah/kota terbatas. “Memang betul anggaran mengalami peningkatan untuk
BKKBN mencapai Rp2,5 triliun. Tetapi tetap harus diperhitungkan,”
jelasnya.
Diakui Sugiri, sejauh ini sejumlah
daerah sudah memulai langkah itu. “Namun, yang harus diwaspadai adalah
tuntutan menjadi pegawai negeri sipil (PNS) seusai kontrak outsourcing
selesai,” tuturnya.
Tenaga ini bisa diperoleh dengan cara
bekerja sama lembaga penyedia tenaga kerja. Apalagi, belakangan Program
KB menurutnya sempat mengalami kemerosotan.
Saat ini, untuk tenaga PLKB, masih
kurang. Kebutuhannya mencapai 171 tenaga PLKB, sementara yang ada
sekarang ini baru 115 tenaga dan itu sudah berstatus PNS. Kekurangannya
66 tenaga PLKB. Rencananya, pada 2012 kuota tersebut bisa terpenuhi
melalui rekrutmen pegawai. Ada dua pilihan outsourcing atau PNS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar