Kamis, 29 Desember 2011
DIRGAHAYU KOTA TERNATE KE - 61
Pimpinan Dan Karyawan/ Karyawati Badan Pengendalian Kependudukan & Keluarga Berencana Daerah Kota Ternate Mengucapkan Dirgahayu Kota Ternate Ke - 761 29 dESEMBER 2011
Gernas Lansia Peduli Dicanangkan
28 Desember 2011
Selain itu, Wapres juga mengharapkan
dukungan dan kerja sama para pemangku kepentingan yang lain dalam
memberikan dukungan untuk meningkatkan partisipasi para lansia.
Page Image
Page Content
JAKARTA
-- Wakil Presiden Boediono mencanangkan Gerakan Nasional Lansia Peduli
dalam puncak peringatan Hari Lanjut Usia Internasional 2011 di Istana
Wapres, Jakarta, pekan lalu..
"Saat Presiden ( Susilo Bambang
Yudhoyono,red) memberikan limpahan untuk menerima acara peringatan Hari
Lansia maupun pencanangan gerakan nasional lansia peduli, saya terima
dengan senang hati karena Wapres-nya juga lansia. Dengan bismillah, saya
nyatakan secara resmi gerakan nasional" kata Wakil Presiden yang secara
meresmikan hal itu dengan memukul gong.
Acara peringatan ini dilakukan sebagai
momentum untuk menyongsong Gerakan Nasional Lansia Peduli meski Hari
Lansia International jatuh setiap 1 Oktober.
Menurut Wapres yang kini berusia 68
tahun, lansia adalah masalah cara pandang. Meski daya dukung tubuh para
lansia semakin menurun, bukan berarti manusia yang sudah lansia tidak
berguna.
Wapres mengatakan, dalam usia yang
telah lanjut para lansia tetaplah dapat berguna dalam mebangun bangsa
dan negara. Para lansia, menurut dia, tidak berarti telah kehilangan
haknya untuk membangun bangsa.
Menurut Wapres, para lansia dapat
terus berkiprah, dan pemerintah akan memberikan dukungan untuk itu.
Wapres mengatakan, pemerintah akan menggodok lebih lanjut
program-program pemberdayaan para lansia.
BKKBN Kaji Ulang Keefektifan Tenaga Outsourcing PLKB
Sumber Oke Zone & BKKBN Pusat ; 28 Desember 2011
Page Image
Page Content
(Oke
Zone) PURWOKERTO – Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) akan mengkaji ulang rencana penggunaan tenaga outsourcing
penyuluh lapangan keluarga berencana (PLKB), baik di pusat maupun
daerah.
“Ini bagus untuk menutup kekurangan
petugas, khususnya daerah. Akan tetapi, masih banyak yang harus
dipertimbangkan dan perlu pengkajian ulang,” kata Kepala BKKBN Sugiri
Syarif kepada okezone, Selasa (28/12/2011).
Sugiri melihat, bahwa outsourcing
sebagai langkah terobosan, jika diisi oleh PNS kemampuan keuangan
daerah/kota terbatas. “Memang betul anggaran mengalami peningkatan untuk
BKKBN mencapai Rp2,5 triliun. Tetapi tetap harus diperhitungkan,”
jelasnya.
Diakui Sugiri, sejauh ini sejumlah
daerah sudah memulai langkah itu. “Namun, yang harus diwaspadai adalah
tuntutan menjadi pegawai negeri sipil (PNS) seusai kontrak outsourcing
selesai,” tuturnya.
Tenaga ini bisa diperoleh dengan cara
bekerja sama lembaga penyedia tenaga kerja. Apalagi, belakangan Program
KB menurutnya sempat mengalami kemerosotan.
Saat ini, untuk tenaga PLKB, masih
kurang. Kebutuhannya mencapai 171 tenaga PLKB, sementara yang ada
sekarang ini baru 115 tenaga dan itu sudah berstatus PNS. Kekurangannya
66 tenaga PLKB. Rencananya, pada 2012 kuota tersebut bisa terpenuhi
melalui rekrutmen pegawai. Ada dua pilihan outsourcing atau PNS.
Populasi Usia Kerja Picu Pertumbuhan Ekonomi
Sumber ; BKKBN Pusat, 29 Desember 2011
Page Image
Page Content
JAKARTA -- Besarnya populasi usia kerja harus diakui merupakan pemicu pertumbuhan ekonomi.
Pengurangan jumlah anak meningkatkan
pendapatan per kapita, sementara besarnya jumlah penduduk usia kerja
mendorong peningkatan pendapatan per kapita.
Peningkatan usia harapan hidup juga
meningkatkan pendapatan per kapita meski kemudian meningkatnya jumlah
lansia menurunkan pendapatan tersebut.
Setelah 2030, jendela peluang akan menyempit karena meningkatnya jumlah lansia sehingga angka ketergantungn naik di atas 50.
”Jendela peluang hanya terjadi sekali
dalam sejarah suatu penduduk. Karena itu, Indonesia harus dapat
memanfaatkannya sebaik-baiknya untuk membantu pertumbuhan ekonomi,” kata
Prof Sri Moertiningsih Adioetomo dalam diskusi panel Kompas, belum lama
ini.
Banyak negara menjadi kaya karena
berhasil memanfaatkan jendela peluang bonus demografinya untuk
melentingkan kemampuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Akan
tetapi, kemudian ledakan jumlah lansia, seperti di Jepang dan Eropa
barat, membengkakkan biaya jaminan sosial, terutama pensiun.
Biaya itu harus dipikul penduduk usia
kerja, antara lain, melalui pajak. Akibatnya, pendapatan per kapita
menurun, begitu pula kesempatan menabung.
Di Indonesia, pada tahun 1971 setiap
86 anak ditanggung 100 pekerja dan pada 2010 rata-rata 51 anak
ditanggung 100 pekerja. Bila keadaan ini terus berlanjut, pada 2020-2030
akan terbuka jendela peluang (window of opportunity) saat angka
ketergantungan mencapai titik terendah, yaitu hanya 44 anak ditanggung
tiap 100 pekerja.
Bonus demografi menjadi dasar
meningkatkan produktivitas dan memicu pertumbuhan ekonomi melalui
pemanfaatan sumber daya manusia.
Saat tingkat fertilitas (jumlah
kelahiran sepanjang hidup perempuan) turun, pertumbuhan pendapatan per
kapita untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk usia anak-anak dapat
dialihkan untuk peningkatan mutu manusia sebagai modal pembangunan.
Pada saat yang sama, jumlah anak yang sedikit memberi perempuan peluang masuk pasar kerja sehingga meningkatka
Peran Lansia harus Ditingkatkan
Sumber ; BKKBN Pusat, 28 Desember 2011
Page Image
Page Content
JAKARTA
-- Dewan Pembina Gerakan Nasional Lansia Peduli, Haryono Suyono
mengatakan gerakan tersebut diharapkan dapat meningkatkan peran lansia
untuk tetap memberikan sumbangan dalam pembangunan.
Gerakan tersebut tidak hanya untuk
para lansia sendiri, namun juga untuk generasi muda, kata mantan Menteri
Negara Kependudukan/Kepala BKKBN saat pencanangan pekan lalu di Jkrta.
Gerakan itu, diantaranya membuat
sekolah lansia untuk melanjutkan `karier` keduanya. Para lansia dibekali
berbagai hal yang menjadi minat yang selama ini belum sempat
dipelajarinya.
Selain itu juga menerjunkan para
lansia untuk turut berpartisipasi dalam membangun pedesaan melalui pos
daya. Selain itu berbagi pengalaamn dan ilmu yang dimiliki para lansia
sehingga dapat berkontribusi untuk pembangunan.
Sementara itu, menurut UU No 13/1998
tentang kesejahteraan lanjut usia (Lansia), mereka yang disebut lanjut
usia adalah yang telah berumur 60 tahun lebih.
Untuk meningkatkan kesejahteraan para
lansia tersebut, telah diterbitkan Peraturan Pemerintah No 43/2004
tentang pelaksanaan upaya peningkatan kesejahteraan lanjut usia.
Dalam peraturan tersebut, upaya
peningkatan kesejahteraan meliputi pelayana keagamaan dan mental
spiritual, pelayuanan kesehatan, pelayana untuk prasarana umum dan
kemudahan dalam penggunaan fasilitas umum.
Selain itu, Pemerintah pada 2004 juga
membentuk Komisi Nasional Lanjut Usia. Pembentukan Komnas ini melalui
Keputusan Presiden No 52/2004 tentang Komisi Nasional Lanjut Usia.
Komnas Lansia tersebut terdiri atas
unsur pemerintah dan masyarakat yang berjumlah paling banyak 25 orang.
Berdasarkan Keputusan Presiden No 93/M 2005 tentang keanggotaan komisi
nasional lanjut usia, anggota Komnas Lansia diangkat oleh Presiden dan
pelaksanaan lebih lanjut dilakukan menteri sosial.
Mensos Salim Segaf Al Jufri menjadi ketua Komnas Lansia periode 2008-2011.
Sementara itu, dalam acara tesebut
tampak pula Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono,
Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, Menteri Kesehatan Endang Rahayu
Sedyaningsih dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh. (ROH)
ISTILAH – ISTILAH LINI LAPANGAN
- Gumelar / Gerakan Untuk Memantapkan Lini Lapangan Rancage ) Ad/ Serangkaian upaya untuk membangun lini lapangan program KB yang dinamis dan efektif dalam mencapai sasaran program kependudukan dan KB
- RANCAGE = Rajin, Cakap dan Gesit
- MANIS = Mandiri, Dinamis dan Sejahtera
- Lini Lapangan Program KB = Wilayah penggarapan program kependudukan dan KB yang berhadapan langsung dengan ssaran meliputi Kecamatan, Desa, RW, RT.
- Petugas Lini Lapangan = PLKB, PKB, TPD
“ MIMPI BASAH “
“ MIMPI BASAH “
Mimpi Basah,
istilah ini emang kita pakai untuk menggambarkan pengalaman para cowok setiap
kali mereka bermimpi yang diikuti dengan basahnya daerah kelamin mereka. Tapi
jelas bukan karena atap kamar lagi bocor atau karena lagi ngompol, lho . . . !
Daerah kelamin ini basah karena ada sesuatu yang keluar dari tubuh si pemimpi, yaitu air mani, yang
ternyata si air mani ini pegang peranan penting dalam fungsi reproduksi
(berketurunan). Sebenarnya kita semua pasti mengalami mimpi basah tetapi
sebagian diantara kita nggak ngerasa kalau dirinya sedang mengalami mimpi
basah.
“AIR MANI BUKAN SPERMA”
Tapi jangan
salah . . . air mani bukan sperma lho . . . yang benar, air mani merupakan
campuran antara sperma dan semen. Seperti kita tahu, sperma adalah sel kelamin
cowok. Bila sperma bertemu dengan sel kelamin cewek (biasa disebut sel telur),
maka ia bias berkembang jadi bayi. Pertemuan ini disebut pembuahan, biasanya
terjadi lewat hubungan intim antara cowok dan cewek. Sperma ini kecil banget
ukurannya, sehingga hanya bisa dilihat dengan mikroskocp. Sedangkan semen
adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar reproduksi, berfungsi
untuk melengkapi sperma dalam proses reproduksi. Sperma baru mulai muncul dalam
kehidupan cowok saat ia menginjak masa pubernya, biasanya sekitar usia 9 – 14
tahun. Saat itu otak mulai mengaktifkan fungsi seksual cowok. Organ reproduksi
mulai aktif, salah satunya ditandai dengan si testis memproduksi sel sperma. Ya
kira-kira seratus sampai empat ratus juta sperma tiap hari. Nah, terus sperma
akan tinggal di epididimis (bagian dalam testis) untuk proses pematangan,
sampai saatnya bakal dikeluarkan oleh yang punya. Sperma matang biasanya sudah
berumur sekitar 3 minggu. Karena kualitas sperma sangat mudah dipengaruhi oleh
suhu, maka scrotum (kantung testis) selalu menjaga suhu daerah kelamin dengan
tepat. Bila suhu sedang panas, maka scrotum akan merenggang, sebaliknya bila
dingin, maka scrotum akan mendekatkan diri ke tubuh.
Bila sicowok
terangsang secara seksual, maka organ-organ reproduksi ini siap beraksi.
Awalnya, penis akan membesar dan menegang ini disebut ereksi, sementara itu
sperma mulai dibawa melalui kantung semen dan kelenjar prostat untuk
mendapatkan semen yang berisi zat-zat tambahan yang akan membantu sperma.
Ketika sudah siap, maka keluarlah rombongan air mani dari seluruh uretra dalam
penis. Peristiwa ini disebut ejakulasi. Setelah ejakulasi penis akan kembali ke
ukuran semula. Satu catatan tentang ereksi, kadang-kadang hal ini terjadi tanpa
ada rangsangan seksual. Jadi, tau-tau aja penis udah menegang, padahal lagi
dijalan atau lagi ulangan matematika. Ini sih normal dan emang sebaiknya kalau
pakai celana panjang jangan terlalu ketat, sehingga bila ereksi kita nggak
kesakitan.
“MIMPI BASAH MERUPAKAN MEKANISME ALAMI”
Para cowok nggak perlu takut kebanyakan sperma dalam
tubuh, soalnya mimpi basah merupakan mekanisme alami untuk menguras timbunan
sperma dari dalam tubuh. Saat ini si cowok tidur, terjadi ejakulasi tanpa ia
sadari. Ngakunya sih saat ini para cowok mimpi yang berbau erotis, semisal
berhubungan intim sama seseorang, tapi banyak juga kok cowok yang ngaku kadang
mereka nggak pakai mimpi seperti itu, tau-tau besoknya udah basah. Tentu saja
selain dikeluarin secara otomatis lewat mimpi basah, air mani juga bisa keluar
dengan sendirinya pada saat terjaga atau dengan cara sengaja. Semisal dengan
berhubungan seksual/HUS, dengan mastrubasi/onani (merangsang diri sendiri).
“HUS BUKAN PILIHAN YANG MUDAH”
HUS bukannya
suatu pilihan yang mudah, soalnya resiko terlalu tinggi untuk kita-kita yang
masih remaja ini. Gimana kalau sampai terjadi kehamilan ?
Gimana kalau
ketularan infeksi menular seksual (IMS) ? HIV ?
Belum lagi kalau
mikirin ngelanggar ajaran agama. Ngeri, bo! Sementara onani? Resiko medisnya
onani sih kecil Cuma tinggal psikisnya aja, kira-kira bertentangan nggak dengan
hati nurani. Soalnya kalau kita sendiri sebetulnya nggak kepingin ngelakuin,
bisa-bisa kita sendiri stress karena merasa nggak mampu mengendalikan diri.
Hal-hal seperti ini emang perlu kita pikirin mulai dari sekarang, sebab sejak
kita masuk remaja, sejak kita atau pacar kita ngalami mimpi basah dan
menstruasi, maka sejak itu pula kita sudah bakal berhadapan dengan godaan
dorongan seksual yang muncul, apalagi secara fisik kita sudah bisa menjadi ayah
dan ibu.
Kalau kita
ngambil pilihan yang salah, maka kita juga yang akan menerima akibatnya. Coba
deh ngebayangin saat ini kita terpaksa mengurus bayi kandung kita.
“KENDALIKAN DIRI”
Jadi
jangan deh kita biarkan dorongan seksual mengendalikan diri kita. Sebaliknya,
kitalah yang wajib mengendalikan dorongan seksual kita. Percaya deh kita pasti
mampu.
“TIPS UNTUK
KEBERSIHAN DIRI SETELAH MIMPI BASAH”
- Cuci pakaian yang basah karena mimpi basah
- Cuci alas tidur yang basah karena mimpi basah
- Bersihkan alat kelamin
- Bagi yang muslim segera mandi untuk menghilangkan hadats besar (junub) dengan cara membasahi seluruh anggota tubuh
- Segera berkonsultasi ke Pusat Layanan Konsultasi (Youth Center PKBI, PIK-KRR, PKPR terdekat) untuk mendapatkan informasi yang lengkap tentang mimpi basah.
Kamis, 22 Desember 2011
Kesepakatan Tingkat Layanan Direktorat Teknologi Informasi dan Dokumentasi
Kesepakatan Tingkat Layanan Direktorat Teknologi Informasi dan Dokumentas
Bkkbn_online, Jakarta. Belum Lama ini Direktur Dittifdok telah mendeklerasikan Kesepakatan Tingkat Layanan (SLA) Direktorat Teknologi Informasi dan Dokumentasi (Dittifdok) dalam rangka meningkatkan pelayanan Teknologi Informasi di lingkungan BKKBN dan sekaligus menjadi key Performance Indicator (KPI) Dittifdok tahun 2012.
Perlu diketahui pada awal tahun 2011, Dittifdok telah mempelopori penandatanganan kesepakatan kontrak kinerja dengan para pejabat struktural di lingkungan Dittifdok sebagai bagian pemanfaatnTools manajemen Blance Score Card (BSC).
BKKBN PUSAT, 21 Desember 2011
Bkkbn_online, Jakarta. Belum Lama ini Direktur Dittifdok telah mendeklerasikan Kesepakatan Tingkat Layanan (SLA) Direktorat Teknologi Informasi dan Dokumentasi (Dittifdok) dalam rangka meningkatkan pelayanan Teknologi Informasi di lingkungan BKKBN dan sekaligus menjadi key Performance Indicator (KPI) Dittifdok tahun 2012.
Perlu diketahui pada awal tahun 2011, Dittifdok telah mempelopori penandatanganan kesepakatan kontrak kinerja dengan para pejabat struktural di lingkungan Dittifdok sebagai bagian pemanfaatnTools manajemen Blance Score Card (BSC).
BKKBN PUSAT, 21 Desember 2011
AKI dan AKB masih tinggi
22 Desember 2011
Page Image
Page Content
Bkkbn_Online JAKARTA: Angka kematian
ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi dan
jauh dari target dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional
maupun tujuan pembangunan milenium, kata Menteri Kesehatan Endang Rahayu
Sedyaningsih.
"Penurunan angka kematian ibu dan
angka kematian bayi di Indonesia menjadi sasaran pelayanan kesehatan
yang tidak bisa ditunda lagi," kata Menkes usai memberikan penghargaan
kepada pemenang Lomba Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi dalam rangka
peringatan Hari Ibu di Jakarta, Rabu (21/12).
Survei Demografi Kesehatan Indonesia
2007 menunjukkan bahwa AKI masih sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup
dan angka kematian bayi (AKB) sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup,
sedangkan target RPJMN Kementerian Kesehatan 2014 adalah AKI 118 per
100.000 kelahiran hidup dan AKB 24 per 1.000 kelahiran hidup.
Menkes menyebutkan untuk menurunkan
angka kematian ibu dan bayi diperlukan pelayanan yang berkesinambungan
dari tingkat masyarakat hingga tingkat rumah sakit.
"Salah satu upaya yang dilakukan
Kementerian Kesehatan untuk menurunkan AKI dan AKB di antaranya melalui
program Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB) ini," kata Menkes.
Untuk memantapkan pelaksanaan program
RSSIB ini, Menkes juga menyebutkan perlu kerja sama seluruh pemangku
kepentingan di mana pembinaan dan evaluasi perlu dilakukan terus menerus
dan berkesinambungan untuk menjamin program akan dapat terus berlanjut.
"Program RSSIB ini bukan hanya milik
Kementerian Kesehatan. Untuk menjamin pelaksanaan program secara
berkesinambungan, membutuhkan keikutsertaan masyarakat dan berbagai
lintas program," ujarnya (H)
Rabu, 21 Desember 2011
BKKBN Prioritaskan Penggarapan Pelayanan KB Wilayah Galcitas
Maluku Utara - BKKBN : Kedengarannya sepele, namun kerap menjadi ancaman serius
di banyak daerah, bahkan juga di banyak negara. Itulah problem
kependudukan yang memiliki tingkat kompleksitas tinggi dan tak mudah
dalam menemukan pemecahannya. Kita, selama ini masih menghadapi
tantangan karena belum bisa keluar dari dilema kependudukan. Penduduk
itu sendiri, tidak bisa hanya dilihat dari kategori demografi saja tetapi juga harus diperhatikan dari kategori kualitatif yang mempunyai daya saing, agar penduduk bisa menjadi bangsa Indonesia secara utuh apalagi,
di wilayah Galcitas (tertinggal, terpencil, dan perbatasan hingga
daerah kepulauan).Berdasarkan data menunjukkan bahwa rata-rata perempuan
usia subur wilayah tersebut mempunyai anak lebih banyak, dibandingkan
dengan perempuan usia subur di daerah yang lebih maju.
Tingkat
unmet need (mereka yang ingin menjalankan program KB tetapi tidak
terlayani),tergolong cukup tinggi. Secara keseluruhan, angka unmet need
Indonesia adalah 9,1 persen dari jumlah pasangan subur yang terpantau
saat ini sekitar 50 juta jiwa lebih. Angka ini meningkat sejak tahun
2007, contohnya tahun 2003 hanya 8,1%. Hal itu terjadi
akibat akses informasi dan pelayanan KB yang sangat terbatas. Kita
ketahui bahwa akses pelayanan ke daerah terpencil sulit dijangkau,
meski demikian, BKKBN terus memberikan perhatian khusus terhadap
wilayah ini walaupun harus menelan dana yang tidak sedikit. Oleh
karena itu, kebijakan BKKBN sejak tahun belakangan ini, meningkatkan
akses layanan KB, melalui pengembangan jaringan pelayanan kesehatan
reproduksi terpadu, termasuk pelayanan kesehatan reproduksi remaja dan
pelayanan KB berkualitas. Upaya penggarapannya pun diarahkan pada
proses penurunan angka unmet need KB dengan memberikan perhatian khusus
pada daerah miskin dan Galcitas, termasuk wilayah pulau-pulau kecil
terluar (Outer Island).
Untuk
mewujudkannya, BKKBN bekerja sama dengan Kementerian Pembangunan
Daerah Tertinggal (KPDT), TNI-Polri, PT Pelni, dan sejumlah institusi
lainnya yang dilakukan secara terpadu. Prioritas penggarapan Program KB
di wilayah Galcitas, dengan cara meningkatkan akses layanan KB jangka
panjang, dalam upaya menekan angka kelahiran penduduk. Metode yang
diterapkan adalah kontrasepsi jangka panjang (MKJP). IUD, implant, MOP, dan MOW, termasuk KB pria (MOP). Semua ini dilakukan BKKBN, agar
masyarakat di daerah itu bisa mendapat akses yang mudah dalam
pelayanan KB. Selain itu, revitalisasi Program KB, dilakukan dengan
meningkatkan akses layanan KB melalui pengembangan jaringan pelayanan
kesehatan reproduksi terpadu, termasuk pelayanan kesehatan reproduksi
remaja dan pelayanan KB berkualitas. Inilah, salah satu upaya
menyukseskan program BKKBN dalam mendorong KB dan kependudukan di daerah Galcitas.
Masyarakat di perbatasan tidak hanya akses pelayanan KB saja yang selama ini masih kurang, melainkan
akses terhadap sarana prasarana, pendidikan, pelayanan dan fasilitas
umum pun sangat terbatas. Melalui kerjasama dengan berbagai pihak, maka
angka unmet need turun, juga berkat kerjasama dengan pemerintah daerah
di tiap-tiap provinsi. Kita berharap pemerintah daerah bisa menjadikan
Program KB sebagai prioritas, dan mendukung pusat-pusat pelayan khusus
yang digarap pula dengan khusus oleh BKKBN. Adapun penggarapan KB
sasaran khusus ini diantaranya, diarahkan ke Provinsi
Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jawa Timur, Maluku, Maluku Utara,
Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi
Selatan, Sulawesi Tengah, Sumatera Utara, Bengkulu, Sumatera Barat, dan
Aceh.
Siapa Bilang Vasektomi Bikin Impoten
JAKARTA:
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kembali
menegaskan bahwa pemasangan Medis Operasi Pria (MOP) atau vasektomi
sangat aman dan tidak mengakibatkan impoten.
"MOP atau vasektomi itu sangat aman
dan tidak akan menyebabkan impoten bagi para pria yang menjadi
pesertanya,” katanya di Jakarta, pekan lalu.
Pernyataan tersebut disampaikannya
untuk menepis adanya anggapan di masyarakat bahwa vasektomi atau MOP
bisa mengakibatkan impotensi. Untuk itu, Sugiri meminta para pria
peserta MOP atau vasektomi untuk tidak khawatir menjadi impoten.
Sugiri juga menjelaskan, MOP atau
vasektomi merupakan salah satu metode yang tepat untuk menyukseskan
program Keluarga Berencana.
Sementara itu, Sugiri juga menambahkan
bahwa beberapa waktu lalu BKKBN mendapatkan piagam pemecah Museum Rekor
Dunia Indonesia (MURI) sebagai pemrakarsa MOP atau vasektomi terbanyak.
"Penyerahannya dilakukan di Situbondo, Jawa Timur beberapa waktu lalu,” tambahnya. (H)
KEIKUTSERTAAN BPKKBD KOTA TERNATE PADA KEGIATAN KB KEPULAUAN 2011
Perwakilan Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Maluku Utara bekerjasama dengan
Korem 152 Babullah Ternate dan TNI Angkatan Laut menggunakan KRI Alkura
830 berlayar ke Kepulauan Sula, Halmahera Tengah dan Pulau Morotai untuk
memberikan pelayanan KB gratis/cuma-cuma kepada masyarakat yang ingin
ber-KB namun selama ini belum terlayani.
Sumber : Maluku Utara - BKKBN, Selasa, 13 Desember 2011 @ 23:33:48
Dengan menggunakan kapal milik TNI
Angkatan Laut yaitu KRI Alkura 830 staf BKKBN Provinsi Maluku Utara di
bantu Babinsa yang ada di Kodim 1505 Tidore, Kodim 1508 Tobelo, Kodim
1509 Labuha, di bantu dengan tenaga pelayanan KB yang memberikan
Pelayanan kepada masyarakat yang di fokuskan di desa desa terpencil
seperti :
Desa Bobong Kec. Taliabu Barat, Desa Dofa Kec. Mangoli Barat, Kab. Kepulauan Sula,
Desa Patani Kec Patani, Desa Gebe Kec. Bebe, Kab. Halmahera Tengah
Desa Wayabula, Kec. Morotai Selatan Barat, Desa Sofi Kec. Morotai Jaya, Kab. Pulau Morotai
Menurut Drs. Djufry Assegaff Kepala
Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara : Kita akan memfokuskan
konsentrasi pelayanan program Pembanguna Kependudukan dan Keluarga
Berencana untuk wilayah-wilayah Kepulauan, Tertinggal, Terpencil dan
Perbatasan dalam lingkup Provinsi Maluku Utara, karena pelayanan
Keluarga Berencana sudah merupakan suatu kebutuhan dasar masyarakat dan
masyarakat sebagai warga Negara mempunyai hak untuk mendapatkan
pelayanan dan di satu sisi pemerintah berkewajiban untuk melayani dimana
apabila masyarakat membutuhkan pelayanan Negara harus hadir di situ,
untuk itu Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara hadir di pulau-pulau
mewakili pemerintah/pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan
Keluarga Berencana secara cuma-cuma di desa-desa di 3 Kabupaten
Kepulauan tersebut.
Lebih Lanjut dikatakan Drs. Djufry
Assegaff terkait pemilihan untuk memfokuskan program KB di Kepulauan
Sula, Halmahera Tengah, dan Pulau Morotai adalah untuk memberikan
penguatan terhadap masyarakat di daerah-daerah kepulauan dan sekaligus
pemerataan pelayanan Keluarga Berencana di daerah Perbatasan.
Kami BKKBN Provinsi Maluku Utara beserta
Mitra Kerja Tingkat Provinsi yaitu BP3AKB Provinsi Maluku Utara, PKK
Provinsi Maluku Utara, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Maluku
Utara, bersama sama dengan SKPD-KB Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten
Halmahera Tengah dan Kabupaten Pulau Morotai di bantu dengan para
BAbinsa di wilayah-wilayah sasaran bersama-sama memberikan KIE
(Komunikasi Informasi dan Edukasi) / Penyuluhan kepada Masyarakat
tentang arti pentingnya Program Pembangunan Kependudukan dan Keluarga
Berencana sekaligus memberikan Pelayanan KB kepada Masyarakat terutama
kepada ibu-ibu pasangan usia subur di kepulauan-kepulauan yang selama
ini belum mendapatkan pelayanan.
Dengan di bantu para babinsa di
wilayah-wilayah sasaran tersebut kami optimis bias mengajak masyarakat
untuk ikut Program Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana di 3
kabupaten tersebut sebanyak 4.330 akseptor!!! Saya yakin dengan di bantu
TNI dan Mitra Kerja yang lainMaka Program Pembangunan Kependudukan dan
Keluarga Berencana di Provinsi Maluku Utara bias berhasil dan Sukses.
Keyakinan kami tersebut sangat beralasan karena Perwakilan BKKBN
Provinsi Maluku Utara telah membekali para babinsa tersebut dengan
Pengetahuan tentang Program KB, Tentang KIE/Konseling, Kontrasepsi,
Materi Pola Kontrasepsi Rasional melalui Orientasi Program Kependudukan
dan Keluarga Berencana bagi Babinsa di 3 wilayah sasaran Kepulauan
tersebut.
HASIL PENDATAAN PENDUDUK BPKKBD KOTA TERNATE 2011
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) Kota Ternate,
Maluku Utara mengklaim jumlah penduduk di Kota Ternate tahun ini
mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.
Kepala BKKBD Kota Ternate Djuhaimy Marasabessy mengatakan berdasarkan
hasil pendataan jumlah keluarga menurun 3 ribu KK. Sementara jumlah
penduduk turun 7 ribu jiwa dari tahun 2010 akibat dari perpindahan
warga ke beberapa kabupaten dan kota yang ada di Maluku Utara.
“Dari hasil pendataan tahun 2010 dan 2011 ini ada terjadi penurunan, jumlah KK kalau di tahun 2010 itu 49. 077 KK sedangkan tahun 2011 ini 46.842 sedangkan jumlah penduduk tahun 2010 itu 187.671 jiwa sedangkan di tahun 2011 ini ada penurunan sehingga menjadi 180.382 jiwa.”
Kepala BKKBD Kota Ternate Djuhaimy Marasabessy menambahkan pendataan penduduk dilakukan dari rumah ke rumah dengan memperhatikan 4 aspek diantaranya berdasarkan data individu keluarga. Selanjutnya hasil pendataan penduduk itu akan dikirim ke BKKBN provinsi Maluku utara dan selanjutnya di bawah ke pemerintah pusat.
Sumber : KBR68H, Ternate 21 November 2011 13:00
“Dari hasil pendataan tahun 2010 dan 2011 ini ada terjadi penurunan, jumlah KK kalau di tahun 2010 itu 49. 077 KK sedangkan tahun 2011 ini 46.842 sedangkan jumlah penduduk tahun 2010 itu 187.671 jiwa sedangkan di tahun 2011 ini ada penurunan sehingga menjadi 180.382 jiwa.”
Kepala BKKBD Kota Ternate Djuhaimy Marasabessy menambahkan pendataan penduduk dilakukan dari rumah ke rumah dengan memperhatikan 4 aspek diantaranya berdasarkan data individu keluarga. Selanjutnya hasil pendataan penduduk itu akan dikirim ke BKKBN provinsi Maluku utara dan selanjutnya di bawah ke pemerintah pusat.
Sumber : KBR68H, Ternate 21 November 2011 13:00
JUMLAH PENDUDUK KOTA
TERNATE TURUN
Jumat, 11 November 2011 | 10:18:04 |
29 Views
Ternate (ANTARA News) - Jumlah penduduk Kota Ternate, Maluku
Utara, tahun 2011 menurun menjadi 180.671 jiwa jika dibandingkan dengan 2010
lalu mencapai 187.671 orang.
"Dari hasil pendataan yang kami lakukan selama tiga bulan, diperoleh jumlah penduduk di Kota Ternate menurun menjadi 180.671 orang jika dibandingkan dengan tahun 2010 yang mencapai 187.671 jiwa," kata Kepala Badan Pengendalian Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BPKKBD) Kota Ternate, Djuhaimi Marasabessy, Kamis.
Menurut Djuhaimi, menurunnya jumlah penduduk dan jumlah KK di Kota Ternate terjadi karena perpindahan penduduk yang sangat signifikan.
Ia mengatakan, dari tujuh kecamatan yang ada di Ternate, jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Ternate Selatan yakni mencapai 62.335 jiwa, disusul Ternate Tengah 49.992 jiwa. Sementara Kecamatan Batang Dua dengan jumlah penduduk terkecil yakni 2.465 jiwa.
Selain itu, menurunnya, jumlah penduduk di Kota Ternate juga mempengaruhi angka jumlah Kepala Keluarga (KK), untuk tahun 2010 lalu jumlah 49.077 KK mengalami penurunan pada 2011 yakni 46.842 jiwa dan selisih 2.235 KK.
Menurut Djuhaimi, menurunnya jumlah penduduk dan jumlah KK di Kota Ternate terjadi karena perpindahan penduduk yang sangat signifikan.
"Ini bisa terlihat dari banyaknya PNS dan sejumlah penduduk berpindah ke sejumlah daerah pemekaran karena mendapat tugas baru, tentunya sangat mempengaruhi jumlah penduduk," ujarnya.
Wakil Wali Kota Ternate Arifin Djafar sebelumnya menyatakan apresiasinya kepada BPKKBD dalam melakukan pendataan keluarga di Kota Ternate selama tiga bulan.
Dirinya juga meminta kepada masyarakat untuk memberi data akurat kepada petugas pendataan keluarga agar membantu pemerintah dalam menerapkan kebijakan bagi kepentingan masyarakat itu sendiri.
"Kami sangat harapkan agar pendataan keluarga yang berjalan serentak sejak kemarin bisa mendapatkan data keluarga secara akurat demi kepentingan masyarakat," katanya.
Kondisi keluarga terkini bisa terdata, seperti keluarga prasejahtera yang belum tersentuh bantuan pemerintah bisa terdeteksi dan pemda setempat bisa memiliki data valid untuk mendukung dan membantu masyarakat prasejahtera.*
"Dari hasil pendataan yang kami lakukan selama tiga bulan, diperoleh jumlah penduduk di Kota Ternate menurun menjadi 180.671 orang jika dibandingkan dengan tahun 2010 yang mencapai 187.671 jiwa," kata Kepala Badan Pengendalian Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BPKKBD) Kota Ternate, Djuhaimi Marasabessy, Kamis.
Menurut Djuhaimi, menurunnya jumlah penduduk dan jumlah KK di Kota Ternate terjadi karena perpindahan penduduk yang sangat signifikan.
Ia mengatakan, dari tujuh kecamatan yang ada di Ternate, jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Ternate Selatan yakni mencapai 62.335 jiwa, disusul Ternate Tengah 49.992 jiwa. Sementara Kecamatan Batang Dua dengan jumlah penduduk terkecil yakni 2.465 jiwa.
Selain itu, menurunnya, jumlah penduduk di Kota Ternate juga mempengaruhi angka jumlah Kepala Keluarga (KK), untuk tahun 2010 lalu jumlah 49.077 KK mengalami penurunan pada 2011 yakni 46.842 jiwa dan selisih 2.235 KK.
Menurut Djuhaimi, menurunnya jumlah penduduk dan jumlah KK di Kota Ternate terjadi karena perpindahan penduduk yang sangat signifikan.
"Ini bisa terlihat dari banyaknya PNS dan sejumlah penduduk berpindah ke sejumlah daerah pemekaran karena mendapat tugas baru, tentunya sangat mempengaruhi jumlah penduduk," ujarnya.
Wakil Wali Kota Ternate Arifin Djafar sebelumnya menyatakan apresiasinya kepada BPKKBD dalam melakukan pendataan keluarga di Kota Ternate selama tiga bulan.
Dirinya juga meminta kepada masyarakat untuk memberi data akurat kepada petugas pendataan keluarga agar membantu pemerintah dalam menerapkan kebijakan bagi kepentingan masyarakat itu sendiri.
"Kami sangat harapkan agar pendataan keluarga yang berjalan serentak sejak kemarin bisa mendapatkan data keluarga secara akurat demi kepentingan masyarakat," katanya.
Kondisi keluarga terkini bisa terdata, seperti keluarga prasejahtera yang belum tersentuh bantuan pemerintah bisa terdeteksi dan pemda setempat bisa memiliki data valid untuk mendukung dan membantu masyarakat prasejahtera.*
Senin, 12 Desember 2011
WARNING
JANGAN PAKAI SUNTIK KB BULANAN JIKA
- Merokok lebih dari 15 batang perhari dan umur diatas 15 tahun
- Menderita darah tinggi
- Masih menyusui bayi yang berusia kurang dari 6 bulan
- Menderita kanker panyudara, jantung, stroke, migren dan penyakit kuning
- Mengalami pendarahan Vagina yang belum diketahui penyebabnya
JANGAN PAKAI KB PIL JIKA
- Merokok dan umur diatas 35 tahun
- Menderita darah tinggi
- Masih menyusui bayi yang berusia kurang dari 6 bulan
- Menderita kanker panyudara, jantung, stroke, migren dan penyakit kuning
- Mengalami pendarahan Vagina yang belum diketahui penyebabnya
KB UNTUK IBU MENYSUI
- KB dengan cara menyusui secara ekslusif yaitu menyusui bayi hingga usia 6 bulan ; bayi tidak diberikan makanan / minuman tambahan apapun baik pisang, air putih ataupun nasi; jarak pemberian ASI siang hari tidak lebih dari 4 jam dan malam hari tidak lebih dari 8 jam
- Sangat efektif ( 5 kehamilan dari 1.000 pemakai )
- Ibu harus menggunakan cara KB lain bila tidak menyusui secara eksklusif, bayi sudah berusia lebih dari 6 bulan atau sudah mendapatkan haid ( bukan haid dimasa 8 minggu pertama setelah melahirkan )
- Tidak melindungi dari IMS dan HIV
KONTAP WANITA ( TUBEKTOMI ) & KONTAP PRIA ( VASEKTOMI )
KONTAP WANITA (
TUBEKTOMI )
- Tingkat operasi menutup saluran telur yang sangat efektif dan aman bagi hamper semua perempuan yang tidak ingin mempunyai anak lagi
- Rahim TIDAK diangkat dan ibu masih bias mendapat haid
- Sangat efektif ( 5 kehamilan dari 1000 pemakai )
- Cara KB yang tidak mudah dikembalikan ke semula, hanya untuk yang tidak menginginkan anak lagi
- Tidak ada efek samping jangka panjang dan tidak mengurangi gairah seksual
- Tidak melindungi dari IMS ( Infeksi Menular Seksual ) dan HIV
- Operasi dapat dilakukan dalam 48 jam setelah melahirkan atau setelah 4 minggu
PERLU DITUNDA JIKA
- Mungkin Hamil
- Terdapat Infeksi atau gangguan pada organ kewanitaan
- Gangguan kesehatan lain yang berat
KONTAP PRIA (
VASEKTOMI )
- Tingkat operasi menutup saluran telur yang sangat efektif dan aman bagi hamper semua Pria yang tidak ingin mempunyai anak lagi
- Bisa dilakukan kapan saja dan sangat efektif ( 5 kehamilan dari 1000 pemakai )
- Tidak mempengaruhi gairah seksual
- Tidak melindungi dari IMS ( Infeksi Menular Seksual ) dan HIV
- Harus pakai kondom atau cara KB lain selama 3 bulan setelah operasi
PERLU DITUNDA JIKA
- Terdapat Infeksi atau gangguan pada organ kelamin
- Gangguan kesehatan lain yang berat
Langganan:
Postingan (Atom)