BKKBN Gandeng Yayasan Damandiri Garap Daerah Padat Penduduk
BKKBN - Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasonal (BKKBN) memperkuat jaringan kemitraannya
dengan berbagai lembaga untuk menyukseskan program kependudukan dan
keluarga berencana (KKB). Hal itu ditandai dengan penandatangan MoU
antara BKKBN dengan Yayasan Damandiri, Aliansi Pita Putih Indonesia
(APPI), dan Yayasan Melati, dalam acara Penutupan Rakernas BKKBN di
Jakarta, Kamis (9/2).
“Sekarang jangan ragu-ragu lagi,
kepada seluruh perwakilan BKKBN di provinsi, dukung penuh kegiatan Prof
Haryono di lapangan. Saya tahu pasti, kegiatan Yayasan Damandiri adalah
untuk pembangunan bangsa untuk mengentaskan kemiskinan, dan kegiatan
yang terkait MDGs,” kata Sugiri.
Sementara itu, Ketua Yayasan Damandiri
Prof Dr Haryono Suyono mengatakan, pihaknya bersama-sama jajaran BKKBN
di daerah menggarap wilayah yang padat penduduknya melalui program
Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga). “Sekarang ini lebih mantap lagi
karena sudah ada instruksi langsung dari Pak Sugiri (Kepala BKKBN).
Sehingga di daerah padat penduduk akan kita tingkatkan lagi
dukungannya,” kata Haryono Suyono.
Bahkan, Yayasan Damandiri akan
memperkuat komponen Posyandu, PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), kegiatan
ekonomi keluarga, dan juga bidang kesehatan yang berhubungan dengan
lingkungan “Dalam waktu dekat kami akan menyiapkan fasiltias Posyandu,
misalnya timbangan untuk ibu hamil, untuk BKB bisa ditingkatkan menjadi
PAUD, proses kegiatan untuk remaja juga perlu ditingkatkan agar remaja
siap untuk ber-KB dan menjadi penduduk berkualitas,” ungkapnya.
Ketika menjawab pertanyaan soal
sasaran Posdaya, di daerah padat penduduk, Haryono menjelaskan, di
daerah padat penduduk harus segera digarap dan bersama-sama secara
komprehensif, agar penduduknya tidak bertambah banyak dan keluarga muda
terutama yang tidak mampu, bisa mempunyai kegiatan ekonomi keluarga,
balita-balita bisa tumbuh sehat karena orangtuanya lebih mampu
ekonominya.
Yayasan Damandiri saat ini sudah bekerjasama dengan 86 perguruan
tinggi, 45 bank, dan kini ditambah lagi dengan petugas keluarga
berencana yang sudah siap bergabung, dan sudah ada 10ribu-an Posdaya.
"Posdaya-posdaya ini akanlebih banyak lagi, semua kegiatan Posdaya
indikatornya MDGs," kata Haryono.(kkb2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar