alat kontrasepsi ini relative aman karena tidak memiliki efek samping
seperti halnya obat. Alat ini dipasangkan didalam rahim oleh petugas medis
terlatih. Alatnya sendiri steril, kecil dan elastis. Kelebihannya adalah
pada efektifitas pemasangan yang bisa berlangsung untuk jangka waktu yang lama,
8 tahun maksimal. Bisa dibuka sebelum waktunya, jika anda ingin merencanakan
kehamilan kembali. Karena, menurut teori, kesuburan akan segera kembali tidak
lama setelah IUD dicabut. Pada IUD Copper T ini, terdapat lilitan Copper
(tembaga) yang berfungsi untuk melemahkan sel sperma yang berusaha menemui sel
telur di saluran tuba faloppi. Dengan lemahnya sel sperma, maka kemungkinan
terjadinya pembuahan lebih minimal. Satu lagi, IUD ini tidak mengganggu
terhadap pemberian ASI, dan juga keteraturan haid.
Hampir tidak ada efek samping, bukan berarti tidak ada sama sekali. Pada
beberapa kasus, ditemukan kegagalan IUD, tapi ini hitungannya dalam permil.
Satu berbanding seribu. Kegagalan ini disebabkan karena IUD keluar dengan
sendirinya dari rahim melalui vagina ketika akseptor sedang mengalami masa haid
yang banyak, ketika membuang urine, atau bisa juga gara-gara kebohongan yang
dilakukan akseptor.
Kok kebohongan? Dalam sebuah pelatihan saya mendapat informasi dari pelatih,
bahwa seorang ibu yang sudah memiliki anak lima, katanya akan memiliki ukuran
rahim yang berbeda dengan ibu yang baru dua kali mengandung. Karena gengsi
mengakui sudah memiliki lima anak, maka disebutkanlah bahwa dia memiliki dua
anak saja sebelum di IUD. Ketika dilakukan pemasangan, maka ukuran IUD
disesuaikan dengan ‘ukuran’ rahim si ibu. Nah, jika kasusnya seperti ini, bukan
tidak mungkin IUD akan keluar dengan sendirinya karena memang ukurannya
berbeda. Bukankah ini sebuah tindakan kebohongan? Hehehe.
Sebagai indikator masih ada tidaknya IUD di rahim anda, raba lah benang yang
terpasang pada IUD tersebut ketika anda membersihkan alat reproduksi anda. Jika
benangnya masih teraba berarti IUD ini masih tertanam di rahim anda.
Masa adaptasi setelah pemasangan IUD ini maksimal berlangsung tiga bulan
yang ditandai dengan spotting atau timbulnya bercak-bercak darah meskipun bukan
masa haid. Mengalami kram di seputar perut ketika mengalami haid. Hal ini wajar
adanya, karena yang namanya masa adaptasi, pastilah akan terjadi proses
penyesuaian.
Jadi, apakah anda masih merasa ragu untuk ber-KB? IUD bisa menjadi pilihan
anda, para wanita karir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar