Selasa, 27 September 2011

PLKB Ujung Tombak Program KB



PEKANBARU (RP)- Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB)  merupakan ujung tombak Program Keluarga Berencana. Bila PLKB tak berjalan, maka Program KB juga tak berjalan. Sehingga PLKB memerlukan dukungan operasional berasal dari APBD.

    “Program KB tidak akan banyak artinya tanpa didukung pemerintah kabupaten/kota. Hal yang memerlukan perhatian Pemkab dan Pemko adalah PLKB sebagai ujung tombak yang langsung bersentuhan dengan masyarakat ,” kata Direktur Pembinaan Kesertaan KB Jalur Swasta BKKBN Pusat, dr Rozali MBA, Selasa (2/8), saat membuka rapat Penelaahan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana Riau 2011 di Hotel Furaya, Selasa (2/8).
   
    Rapat yang digelar selama tiga hari ini diikuti 140 peserta dari Dandim/Pesiter, SKPD, kesehatan, Depnaker, Rumah sakit, Ikatan Bidan Indonesia serta mitra kerja. Hadir dalam rapat tersebut kepala Perwakilan BKKBN Riau Drs Ary Goedadi, Danrem 031 WB, kol TNI Zaedun dan undangan lainnya.

    Ditambahkan Rozali, saat ini jumlah desa/kelurahan sekitar 75 ribu lebih, maka diperlukan tenaga PLKB sekitar 35 ribu. Sementara data yang ada jumlah PLKB baru 19 ribu, yang terdiri dari PNS 18.484 orang, kontrak 392 orang dan sukarelawan 175 orang.

    “Oleh karna itu kami meminta dukungan gubernur, Wako/bupati untuk bisa membantu program KB melalui penambahan jumlah PLKB sebagai tenaga program kependudukan dan KB, “ujur Rozali.

    Dalam pada itu, Kepala Perwakilan BKKBN Riau, Drs Ary Goedadi menyatakan rapat penelaahan program Kependudukan dan Keluarga Berencana 2011 sangat penting untuk mengevaluasi pelaksanaan program kependudukan dan KB selama semester 1 dan sekaligus menyusun rencana kedepan semester II.
   
Berdasarkan sensus penduduk 2010, penduduk Riau berjumlah 5.530.311 orang, dan menempati posisi ke-4 dari 10 provinsi di Sumatera, setelah Sumatera Utara, Lampung dan Sumatera Selatan. Kemudian laju pertumbuhan penduduk Riau sebesar 3,59 persen yang disebabkan masih tingginya angka kelahiran, turunnya angka kematian dan banyaknya penduduk yang berimigrasi ke Riau.

    “Terjadinya peningkayan jumlah penduduk yang cukup besar pada kelompok umur 0-14 tahun, kemungkinan angka kelahiran tersebut sebagai akibat melemahnya pengelolahan program selama lima tahun terakhir,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar