Sabtu, 18 Februari 2012

BKKBN Gandeng Yayasan Damandiri Garap Daerah Padat Penduduk

13 Februari 2012,
BKKBN Gandeng Yayasan Damandiri Garap Daerah Padat Penduduk
BKKBN - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasonal (BKKBN) memperkuat jaringan kemitraannya dengan berbagai lembaga untuk menyukseskan program kependudukan dan keluarga berencana (KKB). Hal itu ditandai dengan penandatangan MoU antara BKKBN dengan Yayasan Damandiri, Aliansi Pita Putih Indonesia (APPI), dan Yayasan Melati, dalam acara Penutupan Rakernas BKKBN di Jakarta, Kamis (9/2).
 
“Sekarang jangan ragu-ragu lagi, kepada seluruh perwakilan BKKBN di provinsi, dukung penuh kegiatan Prof Haryono di lapangan. Saya tahu pasti, kegiatan Yayasan Damandiri adalah untuk pembangunan bangsa untuk mengentaskan kemiskinan, dan kegiatan yang terkait MDGs,” kata Sugiri.
 
Sementara itu, Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono mengatakan, pihaknya bersama-sama jajaran BKKBN di daerah menggarap wilayah yang padat penduduknya melalui program Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga). “Sekarang ini lebih mantap lagi karena sudah ada instruksi langsung dari Pak Sugiri (Kepala BKKBN). Sehingga di daerah padat penduduk akan kita tingkatkan lagi dukungannya,” kata Haryono Suyono.
 
Bahkan, Yayasan Damandiri akan memperkuat komponen Posyandu, PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), kegiatan ekonomi keluarga, dan juga bidang kesehatan yang berhubungan dengan lingkungan “Dalam waktu dekat kami akan menyiapkan fasiltias Posyandu, misalnya timbangan untuk ibu hamil, untuk BKB bisa ditingkatkan menjadi PAUD, proses kegiatan untuk remaja juga perlu ditingkatkan agar remaja siap untuk ber-KB dan menjadi penduduk berkualitas,” ungkapnya.
 
Ketika menjawab pertanyaan soal sasaran Posdaya, di daerah padat penduduk, Haryono menjelaskan, di daerah padat penduduk harus segera digarap dan bersama-sama secara komprehensif, agar penduduknya tidak bertambah banyak dan keluarga muda terutama yang tidak mampu, bisa mempunyai kegiatan ekonomi keluarga, balita-balita bisa tumbuh sehat karena orangtuanya lebih mampu ekonominya.
 
Yayasan Damandiri saat ini sudah bekerjasama dengan 86 perguruan tinggi, 45 bank, dan kini ditambah lagi dengan petugas keluarga berencana yang sudah siap bergabung, dan sudah ada 10ribu-an Posdaya. "Posdaya-posdaya ini akanlebih banyak lagi, semua kegiatan Posdaya indikatornya MDGs," kata Haryono.(kkb2)